fbpx

Judi Online Merusak Generasi Bangsa

KABARDAILY.COM  |  OPINI  –  Tidak dapat dipungkiri bahwa balik gemerlap teknologi di era digital yang kian memikat, terselip bayang-bayang gelap dan ancaman yang mengintai generasi penerus bangsa.

Seperti yang kita ketahui, judi online telah menjadi masalah yang semakin meresahkan di masyarakat. Kemudahan akses dan sifat adiktifnya membuat judi online sangat berbahaya, terutama bagi kalangan muda. Kecanduan judi online dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar, bahkan mengakibatkan kebangkrutan bagi individu dan keluarganya. Selain itu, judi online juga dapat memicu masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, dan kecemasan, yang dapat mengganggu kesejahteraan psikologis seseorang.

Ditambah lagi, situs-situs judi online seringkali tidak terpercaya dan rawan penipuan, sehingga berisiko terhadap keamanan data pribadi. Dampak sosial yang parah juga dapat terjadi, di mana kecanduan judi online dapat menganggu hubungan personal, pekerjaan, dan tanggung jawab sosial lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecanduan judi online di antaranya adalah kurangnya pengawasan orang tua, pengaruh teman, mudahnya akses internet, dan adanya harapan untuk mendapatkan uang dengan cepat. Dampak negatif dari kecanduan judi online meliputi gangguan psikologis, sosial, ekonomi, dan hukum.

Penulis merekomendasikan adanya sosialisasi dan edukasi tentang bahaya judi online, serta rehabilitasi bagi para pecandu judi online.

Para pecandu judi online mengalami kesulitan dalam menghentikan kebiasaan mereka sehingga mereka terjerumus kedalam lingkaran setan perjudian. Mereka merasakan keemasan yang berlangsung terus-menerus, serta kehilangan harapan untuk membangun diri dan mencapai hal-hal positif. Dampak perjudian juga memiliki konsekuensi pada kesehatan mental, termasuk timbulnya stres berkepanjangan, penurunan rasa percaya diri, depresi, dan gangguan kesehatan mental lainnya.

Hal ini dapat tercermin dalam perilaku seperti kecenderungan berbohong, mencuri, dan menjual barang berharga untuk memenuhi kebutuhan berjudi.

Dampak ekonomi dari judi online juga sangat signifikan. Banyak individu yang mengalami penurunan kondisi ekonomi rumah tangga karena uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari namun dihabiskan untuk berjudi. Hutang yang menumpuk dan kebangkrutan pribadi menjadi konsekuensi yang sering terjadi. Selain itu, produktivitas kerja menurun karena waktu dan energi yang dihabiskan untuk berjudi, yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja dan stabilitas keuangan individu.

Bagi mereka kekalahan dalam perjudian tidak pernah dihitung sebagai kekalahan tetapi dianggap sebagai “hampir menang”, sehingga mereka terus memburu kemenangan yang menurut mereka pasti akan didapatkan. Secara keseluruhan, dampak psikologis dari judi online ini menurunkan kualitas hidup dan kesejahteraan individu yang terlibat didalamnya, maka oleh karenanya sangat perlu tindakan pencegahan dan rehabilitasi yang lebih efektif.

Muliadi,
*Penulis merupakan Sekretaris V Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Kota Banda Aceh, dan saat ini sedang melanjutkan S2 di Universiti Utara Malaysia (Master in Islamic Finance and Banking).*