- Penulis: Mu’arif Aulia (Dewan Guru Ma’had Daarut Tahfizh Al-Ikhlas)
KABARDAILY.COM | Nuzulul Qur’an merupakan salah satu peristiwa besar dalam Islam dimana pada malam tersebut diturunkannya Al-Qur’an yang mulia kepada Nabi Muhammad SAW dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah. Walaupun masih terjadi perbedaan pendapat tentang tanggal pastinya Nuzulul Qur’an namun Lazimnya Peringatan ini dilakukan setiap malam ke-17 Ramadhan oleh sebagian besar umat muslim.
Dalam meyambut Keistimewaan malam Nuzul Al-Quran hendaknya kita isi dengan kegiatan yang bermanfaat, dan meningkatkan amal ibadah. Umat muslim di Indonesia biasanya memperingati Nuzulul Qur’an dengan memperbanyak berdoa, dzikir dan membaca Al-Quran. Dalam tradisi masyarakat kita, umumnya setiap tanggal 17 Ramadan diadakan pengajian bertemakan Nuzulul Qur’an atau kegiatan tadarus Al-Qur’an di setiap masjid dan Meunasah mulai sejak setelah shalat tarawih hingga menjelang Subuh dan menjadikan malam tersebut sebagai momen yang paling baik untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Pernah di suatu ketika dikisahkan oleh sahabat bernama Huzaifah radhiallahu ‘anhu tentang pengalaman beliau shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam Ramadhan: “Pada suatu malam di bulan Ramadan , aku salat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai salatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca doa.
Beliau mulai membaca surah Al-Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca. Sayapun kembali mengira beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al-Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surah Ali Imran hingga akhir.
Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surah An-Nisa’ hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung ketakutan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan. Sejak dari salat Isya pada awal malam hingga akhir malam, pada saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu salat subuh telah tiba, beliau hanya salat 4 rakaat”. (Hadist Riwayat Ahmad, dan Al Hakim).
Pentingnya menjaga konsistensi dalam membaca Al-Qur’an bukan hanya selama Ramadhan tapi juga dalam setiap harinya dapat menjadikan hati menjadi tenang dalam menjalani aktivitas. Selain itu orang yang membaca Al-Qur’an akan menjadi salah satu dari golongan orang-orang yang dirindukan oleh surga. Sebagimana Sabda Nabi SAW: “surga itu merindukan 4 golongan manusia; orang yang membaca Al-Qur’an,orang yang menjaga lisan,orang yang berpuasa dan orang yang memberi makan orang lapar”.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita sebagai generasi penerus ajaran Nabi Muhammad melaksanakan dan mengamalkan seperti apa yang sudah dicontohkan Baginda nabi SAW dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mempergunakan moment malam Nuzulul Qur’an sebagai tempat untuk kita memanjatkan doa-doa terbaik dan Semoga Allah menerima seluruh amalan kita selama bulan yang penuh keberkahan ini. Amin ya rabbal ‘alamin…