fbpx

PT PEMA Kolaborasi dengan Mapala Leuser USK Peringati Hari Konferensi Air

BANDA ACEH,KABARDAILY.COM – PT Pembangunan Aceh (PEMA) bersama Mapala Leuser USK melaksanakan Aksi Sapu Bersih Sampah & Kampanye Air Bersih. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Konferensi Air Aceh tahun 2023, yang berlangsung Sabtu, 16 Desember 2023.

Aksi tersebut dipusatkan di dua tempat, yaitu Kopelma Darussalam dan Gampong (Desa) Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh.

Tanggal 16 Desember 2023 merupakan hari Konferensi Air Aceh yang sebelumnya pada tahun 2021 melalui Karst Aceh konferensi ini telah menghasilkan sebuah ikrar yang mengimbau berbagai kalangan seperti instansi pemerintahan, LSM, pihak swasta, komunitas, hingga seluruh lapisan masyarakat agar berperan dalam menjaga kualitas air bersih. Dan pada hari ini ikrar konferensi Air Aceh dibacakan kembali.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada aksi ini yaitu, sapu bersih sampah, kampanye air bersih, dan pembersihan kali. Aksi ini diikuti lebih dari 150 relawan yang terdiri anggota Mapala Leuser USK, PT. Pembangunan Aceh, Kodim 0101/ Kota Banda Aceh, Polsek Syiah Kuala, PMI Kota Banda Aceh, Karst Aceh, Seulanga Aceh, DLHK3 Kota Banda Aceh, MIN 11 Banda Aceh dan Organisasi Mahasiswa.

Ketua Umum Mapala Leuser USK, Consar Pijosan Siregar mengatakan, di sekitaran Banda Aceh seperti Kopelma Darussalam dan Desa Rukoh, kita masih melihat sampah yang masih berserakan, pemilahan sampah yang belum optimal dan kali yang tercemar.

“Ini merupakan bukti bahwa kesadaran kita pada sampah dan air bersih masih perlu ditingkatkan lagi. Dengan adanya aksi dan kampanye ini bisa mendorong kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap sampah dan air bersih,” katanya.

Ia menjelaskan, air dan manusia merupakan hal yang harus berdampingan, peradaban manusia dimulai ketika suatu daerah itu terdapat sebuah sumber air. Maka dari itu air merupakan hal yang sangat penting demi keberlangsungan hidup.

“Kita harus melestarikannya dan menjaga agar kualitas air di masa depan sama dengan kualitas air yang kita rasakan seperti sekarang,” ajak Ketum Mapala Leuser USK.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pembangunan Aceh, Ali Mulyagusdin mengatakan bahwa bicara air itu juga bicara tentang sampah, tentang infrastruktur, tentang pengelolaan lingkungan yang ada terlebih dahulu, sehingga air yang mengalir dari hulu sampai ke hilir itu bersih.

“Namun kita juga menyadari kesadaran untuk menjaga lingkungan dan kebersihan cenderung masih minim,” sebut Ali.