fbpx

Dr Silahuddin: Pemimpin itu Lahir dari Kerja Keras dan Kepedulian yang Terus Diasah

BANDA ACEH,KABARDAILY.COM – Pemimpin tidak lahir karena ijazah tapi oleh kerja keras dan kepedulian yang terus diasah.

Hal tersebut disampaikan Dr Silahuddin, MAg saat menjadi salah satu narasumber dalam pemaparan materinya tentang kepemimpinan mahasiswa yang adaptif di era 5.0 yang dilaksanakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam
kegiatan Seminar Manajemen Keorganisasian dan Kepemimpinan, Sabtu (9/3/2024) di Aula fakultas tersebut.

Selain Dr Silahuddin narasumber juga H Musannif dan Dr Sabirin.

“Tugas pemimpin adalah menyiapkan pemimpin berikutnya, dan setiap pemimpin ada masanya dan setiap masa ada pemimpinnya,” ungkap Silahuddin yang juga Ketua Program Doktor PAI UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Silahuddin juga mengingatkan lima karakteristik pemimpin yang harus dimiliki, di antaranya memiliki tanggung jawab dan keseimbangan, model peranan yang positif, mempunyai keterampilan komunikasi dan ide yang baik, memiliki pengaruh positif, dan terakhir memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain/jujur.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Saifullah Idris, MAg dalam sambutannya turut menyoroti pentingnya berorganisasi di kalangan mahasiswa sebagai bekal pengalaman dan juga menumbuhkan relasi yang berguna ketika meninggalkan dunia kampus.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Syarifuddin, MAg PhD memberikan analogi yang menggugah dalam sambutannya.

Dekan Syarifuddin mengingatkan pentingnya terus belajar dan mengembangkan diri dengan metafora tidak menjadi “mobil rongsokan” dalam era ilmu pengetahuan yang terus berkembang.

“Jangan mau jadi mobil rongsokan. Aliran ilmu terus mengalir, dan kemajuan pengetahuan terus berlangsung. Lalu, jika kita tidak memiliki keinginan untuk terus menimba sejumput ilmu, bukankah kita hanya akan menjadi manusia rongsokan yang ketinggalan zaman?,” ujar Syarifuddin.

Di hadapan 80 peserta, Syarifuddin juga mendorong para mahasiswa agar terus memiliki semangat untuk berjuang, membangun pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Ketua DEMA Fakultas Adab dan Humaniora, Ikram Maulana, menyampaikan harapannya agar seminar ini dapat memperkuat keorganisasian dan kepemimpinan di kalangan mahasiswa, khususnya yang berada di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi mahasiswa untuk terus mengasah kemampuan dan menyiapkan diri menjadi pemimpin dimasa depan yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga kaya akan pengalaman dan keterampilan organisasi.[*]