BANDA ACEH,KABARDAILY.COM – Aceh Australian Alumni (AAA) dengan bangga menyelenggarakan acara sharing session bersama tamu istimewa dari Friendship Force International (FFI).
Acara ini diadakan untuk mempromosikan perdamaian dan persahabatan melalui pertukaran budaya antara individu dari berbagai negara, berlangsung di Banda Aceh, Senin (25/7/2024).
Perwakilan dari AAA, Dr Iskandar Abdul Samad MA pada Selasa (16/7) mengatakan, Friendship Force International (FFI) adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 1977 oleh mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter dan istrinya, Rosalynn Carter.
“Misi FFI adalah mempromosikan perdamaian melalui pemahaman antar budaya, dengan program utama berupa pertukaran homestay yang memungkinkan anggotanya tinggal bersama keluarga di negara lain untuk merasakan kehidupan sehari-hari dan budaya mereka,” ujar Iskandar.
Kata Iskandar, acara ini berlangsung di dua lokasi utama, yakni Rumoh Aceh Ibrahim Hasan dan Mister Panini Cafe, Geuceu Kayee Jato, Banda Aceh.
Para tamu asing itu di jamu makan di Mister Panini Cafe yang menyediakan roti baguette. Tamu sangat senang dengan hidangan yang akrab di lidah mereka karena sudah berhari-hari tidak makan roti.
“Menu spesial yang disajikan termasuk Panini Smokey, Es Dark Chocolate, Air Putih Infus Timun, Cinnamon Rolls, Rendang Jengkol, Kerupuk Jengek, Goreng Tempe Tepung, dan buah-buahan tropis seperti pepaya, manggis dan salak,” sebut Iskandar.
Koordinator S-2 Bahasa Inggris FKIP USK ini menjelaskan, para tamu diajak berkunjung ke rumah Mirza Irwansyah dan Izziah untuk melihat Rumoh Aceh Ibrahim Hasan dan mengenal sejarahnya.
Kemudian dilanjut dengan sesi bincang santai memperkenalkan organisasi AAA dan program-program yang sudah dan sedang berjalan.
“Acara ini dihadiri oleh sejumlah tamu penting, termasuk tamu senior dari Australia yang merupakan anggota FFI, serta anggota AAA seperti Izziah, Muslem, Sukma Soviati, Ibu Atika Aditya dan Frida Pigny,” ungkap Iskandar.
Ditambahkannya, acara ini bukan hanya tentang bertukar budaya, tapi juga tentang membangun hubungan yang lebih dalam dan bermakna.
“Kami berharap ini bisa menjadi awal dari kerj asama yang lebih erat antara Aceh dan Australia,” pinta Iskandar.
Anggota AAA dan juga FFI, Muslem mengungkapkan, melalui pertukaran ini kami bisa saling belajar dan memahami perbedaan yang pada akhirnya akan memperkuat ikatan persahabatan kami. Pengalaman ini sangat berharga dan menginspirasi
Muslem menuturkan, FFI memiliki cabang lebih dari 60 negara dan menyelenggarakan program pertukaran budaya yang melibatkan ribuan anggota setiap tahunnya.
“Melalui kegiatan ini, FFI telah membantu membangun jembatan persahabatan internasional, mengurangi prasangka, dan meningkatkan pemahaman serta toleransi antar budaya,” kata Muslem.
AAA adalah organisasi yang terdiri dari alumni Aceh yang pernah menempuh pendidikan di Australia.
Selanjutnya, AAA berkomitmen untuk memperkuat hubungan antara Aceh dan Australia melalui berbagai program dan kegiatan yang mendukung pengembangan pendidikan, budaya, dan persahabatan.
Diharapkannya, dengan adanya acara ini terciptanya jembatan persahabatan internasional yang lebih kuat serta peningkatan pemahaman dan toleransi antar budaya.
“AAA dan FFI berkomitmen untuk terus mempromosikan perdamaian melalui pertukaran budaya yang mendalam dan bermakna,” ucap Muslem.
Sementara itu salah seorang host acara yang juga pemilik Mister Panini Cafe, Frida menyampaikan, kami sangat senang bisa menjadi bagian dari kegiatan pertukaran budaya ini.
“Ini adalah kesempatan luar biasa untuk mempromosikan perdamaian dan mempererat hubungan antar budaya,” pungkas Frida.(*)