BIREUEN,KABARDAILY.COM – Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Prof.Dr.Wildan, M.Pd menyebutkan ISBI punya cita-cita khusus yaitu setiap Kabupaten/Kota di Aceh ada sebuah kawasan khusus yang disebut desa budaya atau gampong budaya. Misalkan di lokasi dimaksud ada sebuah rumah adat, ada pelaku adat yang mahfum tentang ke-Aceh-an.
Gampong budaya juga tempat melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan. Pemilihan dan penetapan gampong budaya menjadi kewenangan Pemerintah Daerah (Pemda), namun ISBI siap mendukung dan membantu, misalnya pada saat riset sebelum penetapan.
Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan pada acara Pameran dan Pagelaran Seni Pertunjukan ISBI Aceh di Museum Kota Juang, Bireuen, Senin sore (2/6/2025).
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk kelangsungan gampong budaya, diperlukan pengelola dengan sumber daya manusia (SDM) yang memadai, yang menguasai persoalan kebudayaan.
“SDM itu siap dicetak di Jantho, di kampus ISBI Aceh,” katanya lebih lanjut.
Kemudian ia menyebutkan, ISBI Aceh memiliki 9 (sembilan) Program Pendidikan (Prodi), termasuk Prodi Bahasa Aceh. Nantinya sedang dipersiapkan Prodi Bahasa Mandarin. Para lulusan dari berbagai disiplin ilmu tersebut siap untuk dikaryakan mengelola gampong budaya.
Pada kesempatan itu ia juga meminta dukungan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah 1 Kementerian Kebudayaan yang diwakili oleh Kasubbag Umum, Cut Zahrina, S.Ag. Bentuk dukungan boleh dalam bentuk apapun yang sesuai dengan kewenangan BPK Wilayah 1.
Sementara itu salah seorang aktivis seni Bireuen, Mukhlis Aminullah, menyambut baik usulan Rektor ISBI. Ia menyebutkan, hal yang sama jauh-jauh hari sudah dilakukan di Bali dan Nusa Tenggara Barat.
“Di Bali desa budaya menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Desa Kertalangu Denpasar contohnya.Tidak semua wisatawan hanya ingin menikmati laut, tapi banyak juga yang suka pada budaya lokal. Desa budaya itu penting,” sebut pria penulis puisi produktif ini.
Ia menyebutkan sudah pernah mengunjungi desa budaya Kertalangu. Disana beragam kebudayaan Bali mudah dinikmati oleh wisatawan.
Untuk itu ia berharap, sebelum daerah lain melakukannya, Bireuen bisa menjadi daerah pertama di Aceh yang menetapkan gampong budaya. Peran Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) terkait dirasakan penting agar rencana ini terwujud, juga mendapat dukungan dari stakeholder lainnya. (Red/Rus)