kabardaily.com – Adalah Lisa Rahmayanti, gadis muda berusia 24 tahun, yang menerima kedatangan kami, rombongan Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TA-P3MD) Aceh Tengah, ketika berkunjung ke Desa Tirmi Ara, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (23/5/2023) lalu.
Hal itu dikarenakan Kepala Desa (Reje, sebutan di Aceh Tengah) Tirmi Ara, tidak berada di tempat karena sedang dinas luar. Lisa, selaku Sekretaris Desa (Banta, sebutan di Aceh Tengah) menjadi tuan rumah untuk sementara.
Kunjungan para TA-P3MD ke desa tersebut dalam rangka supervisi bidang Pelayanan Sosial Dasar. Kami bertemu dengan para perangkat desa, para Kader Posyandu, Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Kader Kesehatan lainnya termasuk ibu-ibu Tim Penggerak PKK.
Para TA-P3MD masing-masing memaparkan materi terkait Pencegahan dan Penurunan Angka Stunting. Suasana sangat dialogis. Lisa, walaupun usia terbilang muda diantara peserta yang hadir, sangat lugas memaparkan dan menjelaskan terkait kondisi desanya. Dia sangat memahami tentang Pencegahan Stunting. Juga memahami tentang pembangunan desa.
Hal ini menjadi perhatian kami semuanya. Beberapa saat kemudian, kami mencari informasi lebih lanjut tentang Lisa pada pihak Kecamatan dan para Pendamping Desa disana.
Lisa Rahmayanti merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Ia lahir pada 28 Februari 1999 di Desa Bies Penentanan Kecamatan Bies. Tidak berapa lama, orangtua-nya pindah dan menetap di Desa Tirmi Ara, Kecamatan Rusip Antara, sampai saat ini. Dari Kecamatan Bies ke Rusip Antara butuh waktu 1.5 jam perjalanan dengan menggunakan mobil ataupun sepeda motor.
Masa kecil Lisa dihabiskan di Tirmi Ara. Ia dibesarkan oleh keluarga yang sederhana. Dari SD s.d SMP dia bersekolah di Rusip, kemudian masuk SMK jurusan Administrasi Perkantoran. Yang mendorong-nya masuk sekolah ini adalah agar langsung dapat kerja setelah tamat. Namun, Allah SWT menentukan lain. Ia kemudian, melanjutkan kuliah di IAIN Takengon, jurusan Perbankan Syariah.
Selama masa kuliah, Lisa bukanlah anak muda yang pasif. Ia aktif berorganisasi. Sambil kuliah, ia juga bekerja sebagai guru les privat bagi anak-anak di Takengon dan sekitarnya.
Pasca selesai kuliah, dengan modal ilmu yang dimilikinya, ia tidak ingin tinggal lebih lama di Takengon. Hasrat ingin berbakti di desanya, membawanya pulang kampung. Pada akhir tahun 2022 ia ikut seleksi sebagai Banta. Dan, Alhamdulillah ia terpilih. Sekarang, tepatnya sudah 5 bulan Lisa Rahmayanti jadi Banta di Tirmi Ara, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah.
Sejak menjabat sebagai administrator pemerintah desa, Lisa bertekad mendedikasikan diri secara maksimal agar Tirmi Ara lebih maju daripada sebelumnya. Ia akan memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk kemajuan, terutama yang menjadi tanggungjawabnya sebagai Banta.
Sebagai satu-satunya perempuan dalam organisasi pemerintah desa Tirmi Ara, tantangan di lapangan lumayan banyak. Dengan usianya yang masih muda dan unsur perempuan, ia harus bisa membuktikan kepada masyarakat luas bahwa gender tidak harus membatasi geraknya untuk membangun desa tercinta. Ia harus bisa energik. Ia yakin bisa.
Tirmi Ara merupakan dataran tinggi berhawa sedang dan sejuk seluas 4.800 Ha dengan jumlah penduduk ± 600 jiwa dari jumlah 144 KK. Warga yang mendiami desa ini, mengharapkan agar talenta muda seperti Lisa, bisa ikut berpartisipasi membangun desanya. Tak terkecuali talenta muda lainnya. (Mukhlis Aminullah)