fbpx

Alm Sayuti Aulia Mendapat Penghargaan Pada Malam Resepsi HGN

SANTERDAILY.COM | BANDA ACEH— Almarhum Sayuti Aulia adalah sosok guru yang sangat peduli dan aktif memperjuangkan nasib guru semasa hidupnya. Pria yang lahir di Aceh Utara pada 31 Desember 1958 ini guru yang paling dikenal oleh semua guru bahkan pejabat Aceh.

Ketua presidium KoBar GB Aceh ini sangat peduli pada nasib guru. Bukan hanya memperjuangkan tunjangan NAD tapi juga pemperjuangkan hak-hak guru semisal Jufri guru Abdya yang diturunkan pangkatnya oleh bupati, Sayuti Aulia yang berjuang di PTUN sehingga pemerintah daerah harus mengembalikan pangkat Jufri.

Pria pemberani ini berawal sekolah di SD Matang Geulumpang Dua tahun 1974. SMP Matang Geulumpang Dua PGA 1979. Hanya tamatan Diploma II FKIP Unsyiah di jurusan bahasa Inggris tahun 1980 sosok yang guru yang mampu menggerakkan massa untuk memperjuangkan nasib guru.

Berawal karier sebagai Guru SMP 1 Sabang pada 1983 sampai 2003. Saat di Sabang pejuang nasib guru ini juga pemasok mobil eks Singapura ke pulau Weh Sabang. Kemudian Sayuti Aulia pindah ke Banda Aceh menjadi Guru SMP 12 Banda Aceh dari 2004 sampai 2018. Menjelang pensiun pahlawan guru mulai sakit dan tidak lama sakit beliau meninggal dunia.

Banyak guru menyampaikan terimakasih kepada Kadisdik Syaridin SPd MPd yang telah menobatkan sebagai guru yang patut mendapat penghargaan di hari terindah yaitu Di HGN tahun ini. Penghargaan diterima oleh istri almarhum Sayuti Aulia didampingi oleh penerusnya yaitu Husniati Bantasyam.

Saya selaku ketua KoBar GB Aceh sekarang menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Aceh khususnya pak Syaridin SPd MPd selaku kepala Dinas Pendidikan Aceh,” ucap Husniati Bantasyam disela kegiatan malam resepsi HGN Minggu (8/12/2018) di aula SMK 1, 2 dan 3 Banda Aceh.

Selain Sayuti Aulia penghargaan juga diberikan kepada sosok pendidikan sekolah untuk anak anak penggulung di kampung Pandee Banda Aceh yaitu ibu Maulidar Yusuf SPdi. Sosok peduli pendidikan ini dengan mendirikan sekolah taman kanak-kanak pemulung sejak tahun 2012. Maulidar Lahir di Sigli 18 September 1991.

Penghargaan ketiga diberikan kepada Ronald Simanjuntak lahir 10 Desember 1953 guru honor sejak tahun 1993 SD telaga bakti Singkil.

Muzdalifah SPd lahir 18 Agustus 1986 guru honorer di SLB labui Banda Aceh adah guru tunanetra dan Muliadi SPd lahir Payakumbuh 27 February 1983 guru SLB kota langsa keduanya tunanetra juga guru untuk siswa tunanetra.

Tinggalkan Balasan