Upacara 17 Agustus di Negeri Jiran: Partisipasi Mahasiswa Aceh di KJRI Penang

Malaysia,KABARDAILY.COM  – Jauh dari tanah air bukan menjadi alasan bagi kami, mahasiswa asal Aceh yang sedang menempuh pendidikan di Malaysia, untuk tidak merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Kami dengan penuh semangat menghadiri upacara bendera di halaman Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang pada tanggal 17 Agustus 2024. Upacara ini diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta untuk memperkuat rasa nasionalisme di kalangan warga negara Indonesia yang berada jauh dari tanah air.

Kegiatan ini dimulai tepat pukul 08.00 AM waktu setempat, dengan para mahasiswa dan tamu undangan berbaris rapi di halaman KJRI. Bendera Merah Putih dikibarkan oleh salah satu mahasiswa dengan penuh khidmat, sementara yang lainnya turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Meski berada di negeri orang, kami ikut serta dalam serangkaian seremonial acara 17 Agustus yang diadakan setahun sekali. Upacara ini berlangsung dengan suasana yang sangat khidmat dan penuh kebanggaan.

Kami berasal dari berbagai kabupaten di Provinsi Aceh, yaitu Aulia Rizki dari Lhokseumawe, Muliadi dari Pidie, Muhammad Yunizar dari Nagan Raya, Siti Raihan dari Bireuen, Havna Amiruddin dari Takengon, dan Alvi Rahmawati dari Nagan Raya. Semuanya adalah mahasiswa program studi strata dua (S2) penerima Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP-Kemenag yang merupakan program kemitraan antara UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Universiti Utara Malaysia (UUM). Kami harus menempuh jarak sekitar 150 km dari kampus UUM Sintok, Kedah, menuju KJRI Pulau Penang. Mengingat jarak yang cukup jauh, kami berangkat dari inasis (inapan siswa/asrama) pada pukul 03.30 AM dan sampai di lokasi upacara pada pukul 07.30 AM waktu setempat.

Sesampainya di sana, kami juga menjumpai mahasiswa Indonesia lainnya di Malaysia, dan mereka merasa bahwa upacara ini adalah momen penting untuk menjaga semangat kebangsaan. “Seluruh Warga Negara Indonesia di Malaysia, khususnya di Penang, sepatutnya berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh KJRI Penang sebagai wujud cinta dan loyalitas terhadap NKRI, serta untuk menjaga semangat kebangsaan dan mempererat persaudaraan sesama WNI di perantauan,” ujar Royan Utsani, salah satu mahasiswa doktoral Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di Perlis yang berasal dari Yogyakarta.

KJRI Penang sendiri memberikan dukungan penuh atas inisiatif mahasiswa ini. Pihak KJRI menyediakan tempat dan segala kebutuhan untuk pelaksanaan upacara, serta turut hadir dalam acara tersebut. “Kami sangat mengapresiasi semangat mahasiswa Indonesia yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, meskipun mereka berada jauh dari tanah air. Ini adalah bukti bahwa rasa cinta kepada tanah air tidak dibatasi oleh jarak,” kata Konsul Jenderal RI di Penang, Bapak Wanton Saragih.

Setelah upacara bendera, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi ringan dan makan bersama di area KJRI. Para mahasiswa berbagi cerita tentang pengalaman mereka selama belajar di Malaysia serta harapan-harapan mereka untuk masa depan Indonesia. Diskusi ini diwarnai dengan rasa keakraban dan semangat gotong royong yang tinggi.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat kebangsaan dan nasionalisme tetap bisa dipelihara di mana pun berada. Mahasiswa Aceh di Malaysia menunjukkan bahwa meskipun jauh dari tanah air, cinta mereka terhadap Indonesia tetap berkobar. Upacara ini tidak hanya sebagai simbol penghormatan kepada kemerdekaan, tetapi juga sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan dan solidaritas di antara sesama Warga Negara Indonesia di luar negeri.

Dengan kegiatan seperti ini, kami berharap dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus mencintai dan menghormati tanah air, di mana pun mereka berada. Semoga semangat ini dapat terus hidup dan menular kepada rekan-rekan lainnya, baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri.