Prodi Kesos UIN Ar-Raniry  bersama Dinsos Aceh, IPSPI Aceh, dan Kappija 21 Aceh Sosialisasi Profesi Pekerjaan Sosial di Langsa, Aceh Tamiang dan Aceh Timur

KOTA LANGSA,KABARDAILY.COM –   Program Studi (Prodi) Kesejahteraan Sosial (Kesos) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry berkolaborasi bersama Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) Aceh dan Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 (Kappija-21) Aceh melakukan kegiatan Sosialisasi Profesi Pekerjaan Sosial dan Mitigasi Bencana bagi Para Pelajar SMA dan MAN di Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa.

Tim Sosialisasi dibagi tiga, yaitu Kota Langsa terdiri dari Kappija 21, Dr. T Hasan Basri, dari Dinsos Aceh Hersie, dari IPSPI Risna, dan Ramadhani Arya Putra, dan dari Kesos UIN Ar-Raniry, T. Zulyadi. Di Aceh Tamiang terdiri dari Mahdani dari Dinsos Aceh, Sabirin dari Kesos UIN Ar-Raniry, dan Erna, Rika dari IPSPI. Sementara di Aceh Timur terdiri dari Hijrah dari Prodi Kesos UIN Ar-Raniry, Febby, dan Andi dari IPSPI, serta Rusdi mewakili Kappija 21.

FB IMG 1757067745818

Kegiatan yang menyasar siswa/i SMA dan MA dari tiga Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa, dilaksanakan pada 3 September 2025.

Kegiatan ini memperkenalkan profesi Pekerjaan Sosial kepada masyarakat sejak dini bagi anak-anak SMA/MA dengan berbagai fungsi dan peran dari Pekerja Sosial itu sendiri. Selain itu mereka juga dibekali kemampuan mitigasi bencana, sehingga akan lebih siap dalam menghadapi bencana yang melanda.

Pekerjaan Sosial sebagai sebuah profesi memiliki prospek kerja dan atau lahan pengabdian yang terbuka lebar di depan mata, dengan berbagai masalah atau potensi masalah yang muncul dalam kehidupan umat manusia, dan tentunya tidak dapat tergantikan dengan mesin atau AI. Mereka dapat bekerja di lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah/LSM, bidang layanan kesehatan dengan Pekerja Sosial (Peksos) medisnya, lembaga Pendidikan dengan Peksos Kependidikannya, lembaga Hukum dan Perlindungan dengan Peksos Koreksionalnya, Dunia Usaha dan Industri dengan Peksos Industrinya, dan juga di bidang Kemanusiaan dan Perencanaan.

Sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, maka profesi ini perlu diperkenalkan kepada masyarakat dan diperkuat, dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusianya. Kampus dalam hal ini Prodi Kesejahteraan Sosial di FDK UIN Ar-Raniry, maupun kampus lainnya telah mengambil peran dalam mereproduksi SDM tenaga kesejahteraan sosial-Pekerja Sosial. Dinsos Aceh dan IPSPI juga telah mengambil peran penting dalam melahirkan Prodi Kesos di FDK UIN Ar-Raniry, dalam melahirkan the new Peksos.

UIN Ar-Raniry satu-satunya kampus di Aceh yang memiliki Prodi Kesos, dan di luar Aceh juga terdapat sejumlah kampus yang juga menyediakan Program Studi Kesejahteraan Sosial, yang komit dalam mendukung pemberdayaan dan pembangunan masyarakat.

Kegiatan ini dilakukan pada Siswa SMAN 1 Kota Langsa, MAN Negeri 1 Langsa, SMA Negeri 1 Aceh Timur, MAN 1 Aceh Timur, dan SMA Negeri 1 Aceh Tamiang. Mereka menyambut kegiatan ini dengan antusias, dan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru sekaligus memotivasi para siswa untuk mempertimbangkan Prodi Kesejahteraan Sosial sebagai pilihan untuk melanjutkan Studi di Perguruan Tinggi.
IPSPI sebagai lembaga profesi Pekerja Sosial, juga memperkenalkan dirinya sebagai wadah silaturrahmi bagi sarjana kesejahteraan sosial dalam memperkuat profesi dan keilmuannya secara praktis di Tengah-tengah masyarakat. Keanggotaan IPSPI ini adalah alumni S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial.

Tim Kappija-21 Aceh yang juga ikut dalam tim menjelaskan kepada para siswa tentang sejarah Kappija-21 yang memiliki struktur dari pusat hingga tingkat Provinsi dan juga kiprahnya dalam masyarakat. “Anggota Kappija-21 terdiri atas berbagai elemen masyarakat, baik ASN, birokrat, pedagang, akademisi, profesional, pelaku bisnis yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia hingga ke luar negeri,” ujar Hasan Basri. Dalam kiprahnya Kappija -21 melakukan kegiatan-kegiatan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan sosialisasi berbagai hal yang dibutuhkan masyarakat.

“Dalam kesempatan ini Kappija-21 mengingatkan siswa tentang keberadaan daerah Aceh yang rentan dengan berbagai bencana alam, diantaranya gempa bumi, banjir, tanah longsor, kebakaran, badai dan bencana lainnya, “kata Hasan Basri.

Kegiatan kolaborasi dalam sosialisasi ini berjalan dengan penuh khidmat di 5 titik pada 3 Kabupaten/Kota ssebagaimana disebutkan di atas, diakhiri dengan apresiasi kepada siswa/i yang aktif dalam diskusi baik bertanya maupun merespon atas materi yang disampaikan oleh tim dengan bingkisan menarik sebagai penyemangat bagi mereka.[*]