fbpx

Muslahuddin Dirikan Pusat Pembelajaran Pertanian Terpadu

SANTERDAILY.COM  |  —Anak-anak muda kini enggan menjadi petani. Ini telah mewabah di kalangan anak-anak muda Indonesia, baik dari lulusan fakultas pertanian sendiri maupun bukan. Ini ditandai dengan urbanisasi yang tinggi dari desa ke kota.

Menurut data BPS, 60,8 persen petani di Indonesia berada dalam usia di atas 45 tahun. Usia produktif seseorang sudah menurun cukup drastis pada usia sesepuh itu. Apalagi 73,97 persen diantaranya hanya berpendidikan sampai SD. Daya saing mereka tentu lebih rendah dalam strategi bertani gaya modern.

Angkatan muda yang enggan menjalani profesi tani kini turut mengancam kedaulatan produksi pangan Indonesia sekarang dan di masa depan. Hingga kini jumlah petani Indonesia telah menyusut hingga 5 juta orang dalam kurun 2003-2004.

Padahal menurut World Economic Forum (WEF) tahun 2010, bahwa sektor pertanian, selain sebagai penyedia pangan, merupakan sektor yang berkontribusi menyediakan 40 persen lapangan pekerjaan.

Demi melihat fakta regenerasi petani muda yang begitu mengkhawatirkan tersebut, Ketua DPD PDI Perjuangan, Bapak Muslahuddin Daud, telah berinisiatif mendirikan sebuah Pusat Pembelajaran Pertanian Terpadu di atas lahan yang telah dibebaskan dan kini sedang dimulai pembangunannya di kawasan Lamteuba, Aceh Besar.

Pusat Pertanian Terpadu ini diharapkan akan dapat melahirkan petani-petani yang handal, mampu bersaing di dunia pertanian modern dan memiliki pengetahuan pertanian yang cukup.

Pertanian merupakan nyawa bangsa ini, jangan sekali-kali memalingkan wajahmu darinya. Mohon dukungan dan doa masyarakat Aceh. Semoga rencana ini terealisasi dengan baik.

Tinggalkan Balasan