Menteri Kebudayaan Ajak Rektor ISBI Aceh dan Perguruan Tinggi Seni Se-Indonesia Susun Strategi Pemanfaatan Budaya di Sanur

BALI,KABARDAILY.COM -Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, membuka lokakarya strategis yang mengumpulkan para rektor perguruan tinggi seni se-Indonesia di Sanur, Bali. Acara ini menjadi bagian penting dari agenda besar “Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy and Innovation (CHANDI) 2025” yang bertujuan merumuskan strategi komprehensif untuk pengembangan dan pemanfaatan sarana prasarana kebudayaan di tanah air.

Dalam sambutannya, Menteri Fadli Zon menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan institusi pendidikan tinggi. “Perguruan tinggi seni adalah jantung regenerasi budaya. Di sinilah nilai-nilai luhur diwariskan dan dikembangkan secara ilmiah. Melalui sinergi ini, kita bisa memastikan aset budaya kita tidak hanya terawat, tetapi juga relevan dan produktif,” ujarnya.

Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan, ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd. Prof. Wildan menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapan ISBI Aceh untuk menjadi garda terdepan dalam setiap upaya pemajuan kebudayaan.

“ISBI Aceh memiliki peran strategis, terutama dalam konteks kekayaan budaya yang beragam di Tanah Rencong. Kami siap menggerakkan seluruh sumber daya untuk berkontribusi aktif dalam program-program pemajuan kebudayaan yang dicanangkan Kementerian,” tegas Prof. Wildan.

Lokakarya ini menghadirkan tiga narasumber terkemuka. Prof. Dr. Fasli Djalal, Ph.D., membawakan materi tentang pentingnya perguruan tinggi sebagai sarana internalisasi nilai budaya antar generasi. Sementara itu, Prof. (H.C) Sardono W. Kusumo, maestro seni yang disegani, memaparkan pandangannya bahwa kebudayaan adalah modal utama menuju Indonesia Emas 2045.

Peserta yang hadir mewakili berbagai instansi, mulai dari internal Kementerian Kebudayaan, rektorat perguruan tinggi seni, hingga fakultas seni dan budaya dari berbagai universitas. Komposisi ini menunjukkan keseriusan berbagai pihak dalam menyusun peta jalan yang efektif untuk pemanfaatan budaya.

Hasil dari lokakarya ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat untuk melahirkan inovasi dan memperkuat ekosistem budaya nasional. Sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi seni ini menjadi bukti komitmen untuk menjadikan kebudayaan sebagai pilar utama pembangunan nasional, yang pada akhirnya akan membentuk bangsa yang maju dan berkarakter