Oleh : Muklis Puna
SANTERDAILY.COM | LHOKSEUMAWE—Malam ini pinjami aku sebentar saja resah yang mengarungi jiwamu
Berikan sejenak saja baju kumal berlepotan duka yang menderu dalam napas
Ku ingin melihat tabir yang kau sembunyikan dalam palung kepiluan
Sebentar saja…
Siang ini pinjami aku nasi pucat basi sisa kemarin
Tempe bongkrek yang Kau rebut dari sisa kucing malam di tong sampah swalayan
Berikan aku lauk berbunga larva lalat di samping istana megah
Ingin kuajari rasa pada lidah -lidah yang bebal
Sebentar saja sobat…
Pinjamkan aku selimut kardus sepuluh warna penggati hangatmu
Gelarkan ambal jorok penuh kuman dan noda
Kuingin mengajari kulitku tentang derita menambal malam
Sebentar saja sobat
Pinjamkan satu malam milikmu buatku
Aku ingin mengajari jiwa tentang candaan nyamuk dari deretan pertokoan negeri
Aku ingin menyulam keluhmu yang begitu panjang dan terjal
Aku, Dia ,dan mereka begitu dungu
Menganggapmu kecoa liar pembawa virus
Mendingan aku..
Setidaknya punya rasa
Dia??
Mereka??
Aku tak tahu…!
Entahlah sobat.!
Hati Dia dan Mereka bagai karang di lautan
Kaulah ombak penghantam
Tapi Dia dan Mereka tetap kokoh
Lhokseumawe, 1 Februari 2018