fbpx

Konsep Rapai Uroh jadi Gagasan Ujian Doktoral ISBI Aceh

KABARDAILY.COM –  Angga Eka Karina, M. Sn sebagai dosen prodi seni karawitan ISBI Aceh telah menempuh studi S3 di ISI Surakarta mulai akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2024.

Masa studi yang ditempuh secara tepat waktu yaitu selama VI (enam) semester. Sidang tertutup sodara Angga Eka Karina, nomor induk mahasiswa 213121020 telah di laksanakan pada hari Kamis, tanggal 16 Mei 2024, pukul 10.00-13.00 Wib, berlokasi di gedung rektorat ISI Surakarta.

Sidang tertutup dihadiri oleh dewan penguji dan promotor di antaranya:
Ketua penguji : Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M. Hum.
Sekretaris : Dr. Drs. Budi Setiyono, M.Si.
Promotor : Prof. Dr. Bambang Sunarto, S.Sen., M.Sn.
Ko Promotor I : Prof. Dr. Drs. Yusri Yusuf, M. Pd.
Ko Promotor II : Dr. Zulkarnain Mistortoify, M. Hum.
Penguji I : Prof. Dr. Wildan, M. Pd.
Penguji II : Dr. Aris Setiawan, S. Sn., M. Sn.
Penguji III : Dr. Drs. Tito Seto Budi, M. Si.
Penguji IV : Dr. I Nyoman Sukerna, S. Kar., M. Hum.

Judul Disertasi yaitu ‘’Konsep Uroh Dalam Kesenian Rapai Pase di Aceh Utara’’dengan mengusung pembahasan mengenai konsep estetika ‘’uroh’’ dalam kesenian rapai pase di Aceh Utara.

Uroh merupakan istilah emik komunitas pase di Aceh Utara yang dimaknai sebagai kualitas suara gemuruh (auditif) dalam pertunjukan rapai pase. Namun suara ini tidak sekedar gemuruh, melainkan juga terdapat fenomena penting seperti fenomena musikal, pertunjukan, budaya dan sosial yang dapat mencirikan konsep keindahan lokal komunitas pase di Aceh Utara.

Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Melalui penalaran induktif, penelitian ini memandang sumber pengetahuan berada pada individual dan komunal pemilik kesenian rapai pase di Aceh Utara.

Sumber data primer diperoleh melalui observasi langsung, rekaman audio visual dan wawancara mendalam dengan syeh (pemimpin) dan penabuh rapai pase. Data dari sumber sekunder berupa jurnal-jurnal yang berkaitan dengan rapai pase, buku, media online, video, dan arsip catatan yang ada di Dinas Kebudayaan Provinsi Aceh.

Analisis data dilakukan dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep uroh adalah representasi dalam merawat ekologi, solidaritas mekanik yang selaras dengan falsafah meusaboh dan meutaloe wareh, membentuk kohesi sosial dan memiliki makna mendalam terhadap relasi transendental hablumminannas, hablumminal’alamin dan hablumminallah.

Sodara Angga Eka Karina telah menghasilkan artikel yang dimuat pada jurnal International bereputasi Scopus Q1 H-index 0,18 https://isvshome.com/e-journal_11-04.php . Judul artikel tersebut yaitu ‘’Influence of Spatial Context on the Technique of Crafting the Rapai Pase Musical Instrument in the Vernacular Settlements of North Aceh, Indonesia’’.

Prestasi sodara Angga Eka Karina ini telah diakui sebagai syarat bebas dari ujian terbuka, sehingga ujian tertutup ini sekaligus sebagai acara promosi doktor dengan prestasi Cumlaude.