KABARDAILY.COM – Bupati Bireuen H Mukhlis, ST mengirimkan 8 (delapan) nama calon komisioner atau anggota Badan Baitul Mal Kabupaten (BMK) ke Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen, Senin sore (5/5/2025) di Bireuen.
Nama-nama calon anggota BMK tersebut seperti tertulis dalam surat Bupati Bireuen nomor 100.1.7/386/2025 tanggal 2 Mei 2005 antara lain Rizki Dasilva, MA, Herizal, Raja Julisman, A.Md, Drs. H. Zulkifli Idris, M.Pd, Azhari, S.Pd.I, Muhammad Hafiq, Astkari dan yang terakhir adalah Fazli.
Para calon anggota BMK Bireuen periode 2025-2030 ini akan dilakukan uji kepatutan dan kelayakan oleh Komisi V DPRK Bireuen, dan nantinya 5 (lima) orang dinyatakan lulus dan 3 (tiga) orang lainnya dinyatakan lulus cadangan.
Sekretaris DPRK Bireuen, Said Abdurrahman yang dihubungi media ini via aplikasi WhatsApp membenarkan adanya surat dari Bupati Bireuen, menurutnya sejak diterima langsung mendapat disposisi dari Ketua DPRK, Juniadi ke Ketua Komisi V, Syahrizal, SP.
“Suratnya kami terima pada tanggal 5 Mei, setelah saya agendakan kemudian Pak Ketua mendisposisikan ketua ke Komisi V untuk ditindaklanjuti,” jelas Said Abdurrahman.
Terkait dengan jadwal test kelayakan dan kepatutan, Said mengaku belum mengetahuinya.
“Mungkin Komisi V mengadakan rapat dulu,” tutup Sekretaris DPRK Bireuen.
Sementara itu Muhammad Zaki, Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa dan Pemuda Bireuen (FKMPB) kepada media ini di Bireuen meminta agar pemilihan dan penetapan komisioner BMK benar-benar memperhatikan sisi kemampuan dan profesionalisme para calon. Ia berharap perangkingan 5 (lima) besar memperhatikan kualitas.
“Komisioner baru harus orang yang sudah teruji kualitasnya dan punya rekam jejak yang baik, karena mereka adalah pengambil kebijakan,” sebutnya.
Zaki juga menekankan seorang komisioner haruslah orang yang bisa membangun “trush” dari masyarakat agar para muzakki mau mempercayakan Baitul Mal sebagai lembaga tempat mereka menyalurkan zakatnya.
“Level komisioner bukan tukang ketik, kalau dia berkompeten, BMK Bireuen akan lebih maju ke depan,” sebut mahasiswa salah satu universitas swasta. (MA)




















