Beras Kemasan Produksi BUMG Gampong Sapik Diklaim Setara Beras Tangse
Tapaktuan,kabardaily.com – Beras kemasan produksi BUMG Gampong Sapik yang kualitasnya diklaim setara dengan beras tangse yang dipamerkan di stand pameran Kecamatan Kluet Timur berhasil memikat perhatian ribuan pengunjung pameran yang digelar di RTH Taman Pala Indah Kota Tapaktuan.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Inline Related Posts” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”4″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”rand”]Pameran produk-produk unggulan UMKM memeriahkan HUT ke-77 Kabupaten Aceh Selatan sejak 25-27 Desember 2022, bagian dari unjuk keberhasilan masing-masing kecamatan yang berkolaborasi dengan SKPK terkait dalam mengimplementasikan capaian kinerja yang telah dipersembahkan selama 4 tahun terakhir Pemerintahan Aceh Selatan dibawah kepemimpinan AZAM.
“Dari sejumlah produk unggulan yang kami tampilkan, yang banyak menyita perhatian pengunjung yaitu beras kemasan dan peci khas kluet,” kata Camat Kluet Timur, Gusmawi Mustafa SE dalam perbincangan santai saat menyambut kedatangan di stand pameran kecamatan tersebut, Selasa (27/12/2022).
Produk beras kemasan yang dipamerkan merupakan beras berkualitas super hasil produksi Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Sapik, Kecamatan Kluet Timur. Ada 3 kategori beras yaitu kelas low dibandrol harga Rp100 ribu/sak isi 10 Kg. Kelas medium Rp110 ribu/sak dan kelas high Rp120 ribu/sak.
Beras kemasan yang diberi lable tri in 2 ini, dipastikan telah memiliki izin lengkap sehingga telah sah (legal) untuk diedarkan ke pasaran lokal dan luar daerah.
“Izin semuanya telah lengkap, saat ini tinggal menunggu launching oleh Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran yang dijadwalkan pada 29 Desember 2022. Setelah resmi di launching, beras sudah bisa kita edarkan ke swalayan-swalayan, toko pedagang dan pasar-pasar tradisional di dalam maupun luar daerah,” kata camat yang akrap disapa Ogek Mus ini.
BUMG Gampong Sapik merupakan salah satu badan usaha milik gampong yang telah mandiri di Aceh Selatan. Itu sebabnya, meskipun tidak ada menerima suntikan dana selama masa pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir BUMG ini tetap eksis menjalankan berbagai bidang usahanya salah satunya produksi beras kemasan.
“Sebenarnya produk beras kemasan telah lama di produksi dan diedarkan ke pasaran dalam daerah maupun luar daerah yakni sampai Banda Aceh. Namun selama ini belum mengantongi izin resmi. Makanya BUMG ini mampu mandiri meski tanpa suntikan anggaran sumber dana desa dalam 2 tahun terakhir,” ujar Ogek Mus.
Ada beberapa metode yang diterapkan dalam menjalankan usahanya. Pertama BUMG Gampong Sapik mengucurkan modal kepada petani dalam gampong tersebut.
Kemudian metode kedua, membeli gabah petani dilokasi-lokasi panen baik dalam daerah maupun luar daerah.
“Melalui skema pemberian modal usaha ini, diharapkan dapat membangkitkan semangat kerja petani. Sehingga jika selama ini hanya 1 kali panen dalam setahun bisa menjadi 2 kali panen serta lahan-lahan terlantar bisa digarap menjadi lahan produktif,” kata Ogek Mus.
Keuchik Gampong Sapik, Muzakkir Addin, menambahkan, seluruh gabah petani yang dibeli sepenuhnya diolah di Kilang Padi Tulung Mulung milik BUMG gampong setempat dengan kapasitas produksi mencapai 5 ton/hari.
Meskipun baru diperkenalkan ke publik, namun ia mengklaim bahwa kehadiran beras kemasan produksi BUMG Gampong Sapik akan mampu bersaing dengan berbagai jenis produk beras lainnya yang lebih dulu telah beredar di pasaran.
“Beras kemasan yang kami produksi kualitasnya setara beras tangse dengan harga sedikit lebih miring. Kami yakin akan diterima dengan baik di pasaran, buktinya saat ini saja telah masuk order mencapai ratusan sak. Meski sedikit kewalahan, tapi tetap akan kami penuhi mengikuti ekspektasi pasar konsumen,” pungkasnya.(*)
Kontributor : Yusnadiwan