Tidak Ada “Berebut Kursi” di SDIT Nurul Ishlah
- Oleh: Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag.
Dosen Tetap Paacasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
KABARDAILY.COM | REPORTASE WARGA – Baju baru, tas baru, sepatu baru, kawan-kawan baru, yang paling seru disambut oleh guru-guru baru dengan salam, sapa dan senyum ramah, lalu anak-anak diantar ke ruang kelas masing-masing oleh guru tanpa perlu takut kehabisan kursi dan berebut kursi. Ini kesan pertama anak-anak masuk sekolah Di SDIT Nurul Ishlah Banda Aceh.
Guru mengatur kursi dan bangku dengan rapi, lalu setiap anak diberikan kursi masing-masing tanpa perlu berebutan. Orang tua juga menyerahkan kepada pihak sekolah dan guru untuk penempatan kursi bagi masing-masing anak sesuai kebutuhan.
Setelah semua murid mendapatkan kursi dan bangku, orang tua menyaksikannya dengan tersenyum, bahagia melihat anak-anak bahagia.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan guru, pengenalan sekolah dan ramah tamah antara guru dengan anak di masing-masing kelas, diselingi canda tawa. Hal ini dimaksudkan untuk mengakrabkan diri para guru dengan anak, diharapkan nantinya pembelajaran menjadi mudah dan lancar, dengan adanya saling mengenal muncul rasa sayang di hati anak terhadap guru dan di hati guru terhadap anak.
Dengan pendekatan kasih sayang diharapkan fokus pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Fokus pembelajaran untuk siswa kelas 1 adalah belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Iqra’, membaca, berhitung, olah raga, pelajaran agama dan beberapa pelajaran umum lainnya.
Sebelum pulang karena hari pertama sekolah, guru dan anak-anak, bersama-sama menikmati bekal masing-masing yang di bawa dari rumah lalu anak pamit pulang.