JANRHO,KABARDAILY.COM – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh hari ini, Senin (6/10/2025), resmi memasuki usia ke-11. Usia yang belum panjang, tetapi telah menorehkan perjalanan yang sarat makna dalam memajukan pendidikan seni dan budaya Aceh.
Perayaan Dies Natalis ke-11 ini dibuka langsung oleh Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd, di halaman kampus setempat dengan suasana meriah namun penuh semangat reflektif.
Dalam sambutannya, Prof. Wildan menegaskan bahwa Dies Natalis tahun ini menjadi momentum penting bagi ISBI Aceh untuk melangkah menuju transformasi kelembagaan. “Kita sedang berada di gerbang perubahan besar. Dari satuan kerja biasa menuju Badan Layanan Umum (BLU), dari kampus penggerak seni menuju kampus yang benar-benar berdampak bagi masyarakat,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Perayaan kali ini menjadi simbol tekad seluruh civitas akademika untuk menegaskan eksistensi ISBI Aceh sebagai pusat inovasi seni, budaya, dan pendidikan kreatif yang berdaya saing nasional.
Hadir dalam pembukaan, sejumlah tamu dari luar Aceh, termasuk pejabat dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang datang sebagai mitra strategis dalam pengembangan kurikulum dan kerja sama antarperguruan tinggi seni di Indonesia. Kehadiran mereka menandakan semakin luasnya jejaring akademik ISBI Aceh di tingkat nasional.
Ketua Panitia Dies Natalis, Aris Munandar, M.Ag, dalam sambutannya menegaskan bahwa perayaan ini bukan sekadar seremonial, melainkan ruang ekspresi kolektif. “Acara ini kami rancang sebagai wadah kreativitas mahasiswa, dosen, dan alumni. Kami ingin seluruh civitas akademika memiliki ruang untuk menampilkan karya dan membangun semangat kolaborasi. Inilah wajah ISBI Aceh yang sebenarnya, hidup, kreatif, dan berdaya,” tegasnya.
Sejak pagi, halaman kampus telah ramai oleh pertunjukan tari, pameran seni rupa, dan instalasi budaya yang menggambarkan kekayaan ekspresi mahasiswa ISBI Aceh. Salah satu penampilan yang menarik perhatian adalah tari mahasiswa Papua yang menggambarkan harmoni keberagaman budaya dalam bingkai kesatuan Indonesia.
Tak kalah memukau, kolaborasi antara alumni ISBI Aceh dan ISI Padangpanjang menampilkan karya pertunjukan tari yang menggabungkan unsur tradisi dan kontemporer yang memukau penonton. Pertunjukan ini menjadi simbol sinergi antargenerasi akademisi seni yang terus menyalakan obor kreativitas di Aceh.
Perayaan Dies Natalis ke-11 ISBI Aceh akan berlangsung hingga 10 Oktober 2025, dengan berbagai agenda seperti seminar nasional, pameran karya seni, lokakarya tari, dan pentas teater mahasiswa. Setiap hari menghadirkan tema berbeda yang menggambarkan perjalanan ISBI Aceh dari kampus kecil di ujung barat Nusantara menuju pusat kebudayaan yang terus tumbuh dan diperhitungkan secara nasional.
Dalam kesempatan terpisah, Rektor Prof. Wildan menegaskan bahwa transformasi menuju BLU bukan semata perubahan administratif, tetapi lompatan paradigma. “Kita ingin ISBI Aceh menjadi kampus yang mandiri, kreatif, dan berkontribusi langsung pada masyarakat. Pendidikan seni tidak boleh berhenti di ruang kelas, ia harus berdampak pada sosial, budaya, dan ekonomi kreatif daerah,” tegasnya.
Di usia ke-11 ini, ISBI Aceh membuktikan diri sebagai kampus seni yang tak sekadar mengajarkan teknik, tetapi menanamkan nilai, karakter, dan semangat kebangsaan. Dari ruang latihan tari hingga ruang akademik, dari karya mahasiswa hingga gagasan dosen, semuanya berpadu dalam semangat satu tujuan, mewujudkan pendidikan seni yang mencerdaskan dan mengubah kehidupan.




















