USK – Pushidrosal TNI AL Jajaki Pengabdian di Pulau Terluar dan Perkuat Riset Kelautan
Banda Aceh,kabardaily.com – Universitas Syiah Kuala (USK) sepandangan dan siap berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Maka ada banyak kerjasama yang bisa dilakukan antara USK dengan Pusat Hidro-Oseanografi (Pushidrosal) TNI AL.
Hal ini disampaikan Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan saat membuka kuliah umum Hidrografi dengan pembicara utama Komandan Pushidrosal, Laksdya TNI Nurhidayat di AAC Dayan Dawood, 3 Agustus 2023, Banda Aceh.
“Misalnya, diberi kesempatan untuk melakukan magang di Pushidrosal Angkatan Laut, termasuk pula magang di kapal-kapal laut TNI AL kita. Dengan demikian akan menempa SDM unggul di bidang maritim dari Aceh,” kata Rektor.
Prof Marwan optimis, USK bisa berkontribusi nyata bagi dunia kemaritiman Indonesia. Apalagi Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) USK punya prestasi di bidang hidrografi, terutama riset-risetnya yang menjadi referensi tidak hanya Indonesia, tapi dunia.
Kedepan, USK berharap adanya kerja sama di bidang riset, salah satunya dengan memberi kemudahan akses bagi para dosen USK dalam mendapatkan data-data riset terkait oseanografi.
“Selain itu, USK bersama TNI AL juga bisa berkolaborasi untuk berbagai program pengabdian di pulau-pulau terluar Indonesia. Misalnya, untuk program pengentasan stunting atau meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di pulau-pulau terpencil,” sebut Prof Marwan.
Lebih jauh, Rektor menilai kegiatan kuliah umum dengan tema ‘Peran Hidrografi pada Dekade Kelautan 2030 Menuju Indonesia Emas 2045’, merupakan momentum yang baik bagi semua pihak, untuk menguatkan kembali komitmen terhadap kedaulatan laut Indonesia.
Sementara itu, Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Aliman, S.Pi, M.Si yang mewakili Pj Gubernur Aceh menyampaikan, laut Aceh memiliki 2817 Km garis pantai, yang berbatasan langsung laut dunia. Ia menilai, begitu pentingnya pengetahuan hidrografi. Termasuk pertahanan keamanan, lingkungan, dll.
“Kita juga perlu membahas potensi energi di dalamnya, yang tidak hanya perikanan. Laut Aceh menyimpan potensi energi yang besar, khususnya minyak dan gas. Potensi ini perlu digarap,” ujar Kadis DKP Aceh.
Laksdya TNI Nurhidayat mengatakan, peluang kerjasama dengan USK dan Aceh sangat terbuka. “Adanya Fakultas Kelautan dan Perikanan di USK, sebagaimana disampaikan Pak Rektor, memungkinan kita untuk bekerjasama,” jelasnya.
Ia turut memuji perkembangan Aceh, yang luar biasa bertumbuh setelah peristiwa tsunami tahun 2004. Saat kembali ke Serambi Mekkah, dirinya melihat laut Aceh sangat bersih lagi tertata rapi. Pihaknya juga menemukan ada tujuh gunung di laut Aceh belum bernama.
“Saya sudah sampaikan kepada Pak Kadis (DKP), bila nama-nama yang sesuai dan diinginkan orang Aceh, silahkan beritahu kami, agar kami sampaikan ke PBB untuk dinamakan gunung dalam laut Aceh,” ucap Laksdya TNI Nurhidayat.
Pada kuliah umum ini, Komandan Pushidrosal TNI AL menjelaskan secara komprehensif mengenai laut Indonesia. Menurutnya, benar sekali apa yang disampaikan oleh Presiden RI, Joko Widodo bahwa Indonesia adalah poros maritim dunia, sebab banyak sekali yang melintasi atau masuk ke laut Indonesia.
“Maka penting sekali pendataan yang baik, karena bila tidak, maka kita akan menjadi black area atau tempat yang tidak menyenangkan,”
Maka dari itu, menurutnya pentingnya secara bersama berkolaborasi lintas stakeholder, termasuk mahasiswa dan akademisi dalam memanfaatkan Hidro-Oseanografi. Pihaknya sangat terbuka untuk data tersebut, dan sudah banyak universitas maupun instansi di Indonesia yang bekerjasama dengan Pushidrosal TNI AL.[*]