BANDA ACEH,KABARDAILY.COM – Magister Pengelolaan Lingkungan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh Jalin Kerjasama dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kolaborasi dalam bidang KonservasiEkosistem Gambut, Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal di Provinsi Aceh. berlangsung pada pukul 08.00 sampai 11.15 WIB dan menghadirkan narasumber Dr. Harry Nuriman, M. Si dan Dr. Nia Kurniasih, M. Hum sebagai Ketua KK Ilmu-Ilmu Kemusiaan.
Wakil Direktur Bidang Akademik Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Dr. Mhd. Ikhsan Sulaiman, S.TP., M. Sc menyampaikan bahwa pelaksanaan ini sangat positif sebagai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan gambut, dengan mengadopsi praktik pertanian yang berkelanjutan sehingga, meningkatkan produktivitas lahan dan mendapatkan hasil panen yang lebih baik. kemudian, Terimakasih kepada seluruh pihak telah berhadir dan berkontribusi untuk mengevaluasi dan memperkuat strategi pengelolaan lahan gambut jangka panjang sebagai penyediaan bahan pangan terutama di Provinsi Aceh.
Memulai bagian dari Pembahasan Materi dan Rencana Aksi Pengelolaan Lingkungan Dr. Nia Kurniasih, M. Hum selaku Ketua KK Ilmu-Ilmu Kemanusiaan juga menyampaikan hal penting bahwa, sebelum merencanakan pengelolaan lingkungan, diingingatkan untuk memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk melaksanakan aksi kegitan pengelolaan lingkungan. Ada 2 Point Penting yaitu Sustainability dan Cultural Resilience bahwa keberlanjutan ekosistem dan keteguhan memelihara kebudayaan merupakan upaya yang dilakukan dalam pelestarian dan perlindungan warisan budaya Indonesia.
Jika dikaitkan dengan bidang Konservasi Ekosistem Gambut, pelestarian lahan gambut merupakan Icon kesejahteraan masyarakat dari suatu lahan perkebunan tanaman pangan berupa padi, jagung, kedelai, buah-buahan, dsb untuk dapat bertahan hidup.
Konservasi Ekosistem Gambut, Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal tidak dapat dilakukan perseorangan namun, diperlukan kerjasama dari berbagai sektor. Memiliki Roadmap yang efisien dan jelas serta mengalokasikan SDM untuk pelaksanaannya dilapangan, dilanjutkan pemaparan oleh Dr. Harry Nuriman, M. Si dalam pemaparannya. Ada 3 point penting dalam pemaparan pertamanya, jejaring dpmg (desa mandiri peduli gampong) merupakan dashboard evaluasi dan monitoring yang menampilkan profil desa dan profil responden guna mengetahui sumber potensi desa, jelasnya. Edukasi dan pelatihan pada SDM desa agar terdaftar pada dmpg tersebut, tambahnya. Selanjutnya, Khazanah. net merupakan web yang melibatkan UMKM dan berbagai potensi Khas Daerah untuk tetap dilestarikan. Dr. Harry Nuriman, M. Si juga berbagi pengalaman, bahwa saya merupakan alumni dari LEMHANNAS (Lembaga Ketahananan Nasional) Republik Indonesia, saya menciptakan Ekspedisi Malitir, menyusuri pinggiran. Saya mengetahui bahwa dalam pengelolaan lingkungan diperlukan semua pihak, maka dalam pelaksanaan ekspedisi malitir melibatkan partisipasi mahasiswa, saya menyebutkan mahasiswa peduli tepian tanah, tuturnya.
Koordinator Magister Pengelolaan Lingkungan Koordinator Magister Pengelolaan Lingkungan Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ichwana, S.T, M. P dalam sambutan menanggapi dan menyampaikan apresiasi kepada para undangan yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukan mereka untuk hadir dalam kegiatan Kolaborasi dalam bidang Konservasi Ekosistem Gambut, Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal di Provinsi Aceh yang kita laksanakan bersifat rapat untuk saling berdiskusi.
Dilanjutkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yaitu nota kesepahaman sekaligus Penerimaan Cendra Mata antara Magister Pengelolaan Lingkungan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dalam pemarannya, Prof. Ichwana menyampaikan secara khusus pada Ekosistem Gambut yang tidak layak segera untuk dilakukan pemulihan pada tingkat Tatanan Komponen, Rewetting, Rehabilitasi, Revegetasi hingga Revetalisasi Masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Beberapa contoh kegiatan yang pernah ditangani oleh akademisi USK juga ditampilkan dan diiskusikan ditambah saran dari Prof Dr, Ashabul Anhar yang memberikan pandangan dan rencana strategis untuk pemberdayaan masyarakat disekitaran lahan gambut.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Aceh/mewakili, Almuzina Kamar. Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Satu Pintu dan Tenaga Kerja Aceh/mewakil, Faisal Azwar. Departemen Teknik Pertanian, Dr. Ir. Syahrul, M. Sc, Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian, Ir. Ali M. Muslih, S. Hut, M. Si, Dinas Lingkungan Hidup Kota Banda Aceh, dan berbagai Dosen serta Pemerintahan Banda Aceh.
Lebih lanjutnya, sharing season dan musyawarah berlangsung khitmat oleh para akademisi dan pemerintahan guna mengetahui kondisi dan potensi dilapangan yang terjadi saat ini.
Rapat tersebut dipandu oleh Cut Nur Nabilah Fildzah, mewakili mahasiswi Magister Pengelolaan Lingkungan, sebagai Moderator yang mengawali rapat hingga dalam tutur penutupnya, mengucapkan terimakasi dan rasa bahagia sekaligus penghormatan kepada Bapak dan Ibu serta semua pihak terlibat yang telah antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan kolaborasi dalam Bidang Konservasi Ekosistem Gambut, Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal di Aceh. Dipastikan bahwa kegiatan ini memiliki peran sangat positif untuk menjaga kelestarian ekosistem gambut dan kualitas keberlangsungan kehidupan.