KOTA JANTHO,KABARDAILY.COM – M. Hamzah, M.Sn dilantik sebagai Koordinator Prodi Kriya Seni ISBI Aceh, Jumat 3 Januari 2025 di Aula ISBI Aceh.
Pelantikan Hamzah sebagai Koordinator Prodi Kriya Seni dilakukan oleh Rektor ISBI Aceh, Prof Dr Wildan MPd bersama dengan 33 pejabat lainnya.
Sebelumnya Hamzah menjabat sebagai Kepala UPA Perpustakaan, sementara jabatan tersebut dipercayakan kepada Rico Gusmanto.
Seni kriya merupakan karya seni terapan yang meliputi berbagai jenis kerajinan tangan, seperti:
Seni kriya kayu, seperti furniture, kursi, dan meja
Seni kriya tekstil, seperti kain batik.
Seni kriya keramik seperti tembikar, Seni kriya logam, Seni kriya kulit, Seni kriya batu seperti batu fosil, jasper, batu akik, dan batu permata, Seni kriya memiliki ciri khas masing-masing dan menceritakan cerita unik tentang budaya dan keahlian pembuatnya.
Produk seni kriya memiliki nilai estetika dan fungsional, serta mengandung pesan filosofi.
Kata “kriya” dalam bahasa Indonesia berarti pekerjaan atau kerajinan tangan, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut craft yang berarti energi atau kekuatan.
Prof. Dr. Wildan MPd dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan salah satu langkah strategis ISBI Aceh untuk terus mendorong profesionalitas dan inovasi dalam pengelolaan institusi.
“Reformasi birokrasi ini bertujuan untuk memperkuat struktur organisasi dan meningkatkan efektivitas kerja di lingkungan ISBI Aceh,” ujar Wildan.
Para pejabat yang dilantik ini merupakan individu yang telah melalui seleksi ketat dan dinilai memiliki kompetensi untuk mendukung kemajuan ISBI Aceh.
Wakil Rektor I, Dr. Ratri Candrasari, juga berharap agar pejabat yang baru dilantik dapat membawa semangat baru untuk memajukan institusi. “Kami yakin bahwa dedikasi dan profesionalitas para pejabat baru ini akan menjadi motor penggerak bagi tercapainya visi ISBI Aceh,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor II, Dr. Ir. Marwan, menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang baik untuk mendukung seluruh program kerja yang telah dirancang. “Tugas kita adalah memastikan setiap kebijakan dan program berjalan sesuai dengan perencanaan yang matang,” ungkap Marwan.
Acara pelantikan ini juga menjadi momentum refleksi bagi ISBI Aceh untuk terus berinovasi di bidang seni dan budaya. Beberapa pejabat yang baru dilantik menyampaikan komitmennya untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
“Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral bagi kami untuk memberikan yang terbaik bagi institusi,” ungkap Achmad Zaki MA, Humas ISBI Aceh baru.
Acara ditutup dengan doa bersama, diiringi harapan agar reformasi birokrasi ini menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kualitas dan reputasi ISBI Aceh. Para pejabat baru diharapkan dapat segera menjalankan tugas dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan institusi.
Dengan pelantikan ini, ISBI Aceh menunjukkan komitmennya untuk terus memperbaiki sistem birokrasi guna mendukung pengembangan seni dan budaya, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.[*]