KABARDAILY.COM | Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Banda Aceh usai dilantik kepengurusannya pada awal Agustus 2024 yang lalu terus bergerak aktif menjalankan roda organisasi.
Keberadaan ICMI Banda Aceh menurut Iskandar, S. Sos, M. Si selaku ketua sangat tepat bersinergi dengan pemerintah dan para pihak dalam pembangunan SDM juga lainnya, Senin (13/8/2024).
Melalui gelaran Talkshow RRI sebagai program luar studio di Ayani Hotel Peunayong sore tadi, ICMI Banda Aceh menyampaikan strategi pentingnya menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. Mengingat lebih sepuluh tahun ICMI Banda Aceh mati suri saatnya para pengurus bersama Dewan Pembina maupun Dewan Pakar terus berupaya membuka diri serta merangkul publik Aceh khususnya di Banda Aceh agar sinergis bersama dalam pembangunan.
Dialog interaktir secara online juga offline diikuti secara langsung yang menghadirkan dua tokoh dari internal bersama Ketua ICMI Banda Aceh. Dan disirakan langsung chanel live YouTube RRI Banda Aceh, Talkshow ini mengusung tema “Menjalin Kemitraan Membangun Umat” dikupas langsung Prof Dr.Damanhuri Basyir, MA (Ketua Dewan Penasehat ICMI Banda Aceh), Prof Dr. Jamaluddin Idris, M.Ed (Ketua Dewan Pakar ICMI Banda Aceh serta Iskandar, S.Sos, M.Si (Ketua ICMI Banda Aceh), di pandu Rifki Host Pro 1 RRI Banda Aceh
Berbagai pertanyaan pemirsa seperti ; peluang dan tantangan SDM bagi keberanjutan pembangunan di Aceh, pemilu daerah, konser musik, PON, juga potensi dari kekayaan alam, budaya, seni juga teknologi, dijawab secara lugas oleh ketiga narasumber.
Iskandar yang juga Staf Ahli Walikota Banda Aceh Bidang Pemerintahan, Politik dan Ekonomi dalam kesempatan tersebut mengetengahkan saran-saran menyikapi dan menyiasati tantangan kurangnya kolaborasi yang konkret terkait berbagai lembaga organisasi umat di Banda Aceh.
Ia bahkan menyayangkan apabila potensi intelektual para tokoh Aceh baik generasi tua juga yang muda, keberadaan para praktisi yang kini terhimpun dalam struktur ICMI Aceh maupun Banda Aceh mestinya dijadikan referensi Pemerintah dalam merumuskan berbagai program strategis. Di ICMI terhimpun berbagai Pakar ke-Ilmuan dan Teknokrat yang mumpuni di bidangnya ungkap Iskandar.
“Kita berpikir secara rasional, potensi intelektual, teknokrat juga praktisi di ICMI ini sangat bermakna sesungguhnya, sudah saatnya bagi Aceh menggunakan potensi yang kaya tersebut guna peningkatan SDM di pemerintahan juga non pemerintahan, kolaborasi di era ini tidak mungkin dilangsungkan tanpa mengedepankan makna kemitraan,” papar Iskandar kepada awak media.
ICMI, Strategi serta Peranannya sebagai Mitra
Prof. Dr. Jamaluddin Idris, M. Ed selaku Ketua Dewan Pakar ICMI Banda Aceh menyorot peran ICMI bagi publik, kapasitas intelektual, berpikir kritis, punya ilmu pengetahuan serta memiliki komitmen dalam pembangunan dan kebangsaan, ini adalah cikal berdasarkan peristiwa suatu simposium dibentuknya ICMI di Malang pada 1990 di Malang.
Ini menjadi komprehensif guna menyiapkan dan melaksanakan berbagai kepentingan memajukan bangsa, itulah misi utama dibentuknya lembaga tersebut.
“ICMI menjadi jembatan antara pelaksanaan pembangunan secara praktis dan berdasarkan kajian intelektual yang dihimpun di dalamnya,” ungkap Prof. Jamaluddin.
Prof. Dr. Damanhuri Basyir MA, selaku Ketua Dewan Penasehat ICMI Banda Aceh yang juga Anggota MPU Kota Banda Aceh dalam paparannya mengetengahkan kemitraan bagi ICMI dapat menjadi dasar berbagai potensi ICMI, membuatnya menjadi modal, berikutnya langkah menjadikannya menjadi model. “Tujuan ICMI adalah peningkatan kualitas bangsa Indonesia dengan strategi perjuangan Islam dalam wadah Pancasila,” ungkap Prof. Damanhuri.
Strategi ICMI untuk membangun bidang Pendidikan di Kota Banda Aceh menurutnya sangat strategis, sejumlah ratusan lebih lembaga pendidikan cukup membutuhkan upaya sinergi dengan memanfaatkan potensi para cendikiawan di organisasi, semacam pendampingan dan lainnya guna penguatan SDM pendidikan.
Banyak sekali kemitraan yang berpeluang untuk dibangun di Banda Aceh, berbagai bidang, antara lain lembaga-lembaga formal serta nonformal adalah ruang gerak pembangunan secara sinergi ICMI mengaktifkan kiprah dan keberadaannya, menurutnya.
“Visi dan misi yang dibawa ICMI linear antara di Propinsi Aceh dengan Kota Banda Aceh yaitu dalam rangka mewujudkan masyarakat yang paham terhadap Imtaq dan Iptek dalam rangka mendorong masyarakat adil, makmur dan sejahtera, ICMI Banda Aceh akan terus bersinergi dengan Pemerintah Kota dalam melaksanakan berbagai giat kenegaraan. Karnanya ICMI Banda Aceh akan terus melebarkan sayapnya dengan menjalin Mitra Bestari dengan berbagai komponen termasuk Ormas Islam, Pelaku Seni, Jurnalis, Dunia Usaha, Lembaga Pendidikan, Dayah serta Perguruan Tinggi, ungkap Iskandar