fbpx

Ustaz Fadhil Rahmi Ingatkan Kembali Alasan Hasan Tiro Berjuang untuk Aceh

BANDA ACEH,kabardaily.com – Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi, meminta seluruh rakyat Aceh, untuk kembali mengingat alasan-alasan para pendahulu berjuang untuk Aceh. Dua di antaranya adalah Daud Beureueh dan Hasan Tiro.

“Esensi dari 4 Desember sebenarnya adalah renungan bagi kita seluruh rakyat Aceh,” kata pria yang akrab disapa Syech Fadhil kepada para wartawan di Banda Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.

“Renungannya begini, apa yang diperjuangkan oleh Daud Beureueh dan Wali Hasan Tiro terdahulu? Kemudian apa yang sudah dicapai kini?”

“Sudahkah setimpal antara pengorbanan dengan ribuan warga yang meninggal selama konflik dengan hasil yang dicapai? Bagaimana nasib keluarga yang meninggal selama konflik? Mereka terperhatikan atau jangan-jangan kita malah menikmati hidup secara semena-mena di atas pengorbanan besar masyarakat selama bertahun-tahun,” ujar Syech Fadhil.

Menurut Syech Fadhil, Hasan Tiro semasa hidup berulangkali mengingatkan pentingnya identitas ke-Aceh-an dan persatuan Aceh.

“Nyatanya, apa yang terjadi sekarang? Ini juga bagian dari renungan. Kita terjebak dengan pola pikir sempit. Memisahkan sesama masyarakat Aceh. Saling menyalahkan dan kemudian menumbuhkan sikap benci sesama,” kata sahabat Ustadz Abdul Somad.

Harusnya, kata Syech Fadhil, salah satu alasan mengapa perdamaian tercapai adalah dengan membangun Aceh secara bersama-sama.

“Tidak peduli dengan suku apapun, asalkan dia tinggal di Aceh, maka dia adalah para pejuang Aceh. Mari bangun Aceh bersama-sama. Tidak boleh ada yang mempersepsikan bahwa perjuangan dahulu adalah milik sebahagian kita saja. Kita semua berhak mengatur masa depan Aceh.”

“Kita juga tidak boleh puas dengan hasil yang dicapai sekarang. Kalau hanya mendapatkan Otsus, Yogyakarta juga memiliki anggaran khusus sebagai daerah istimewa dan itu bisa diraih tanpa perang dan mengorbankan banyak warga seperti di Aceh,” ujar Syech Fadhil.

“Saat ini, persatuan Aceh sangat rapuh. Para elit kita masih terpecah-pecah dengan pikiran masing-masing. Harusnya, renungan seperti ini yang kita pikirkan. Setidaknya, ada tanggungjawab moral untuk para leluhur guna mengembalikan Aceh pada masa kejayaannya.”

“Identitas Aceh itu bukan cuma soal Otsus. Tapi juga tanggungjawab untuk menjaga generasi mendatang untuk lebih baik lagi. Agama dan pendidikannya. Coba anda keluar Aceh, dan dengarkan persepsi warga luar tentang Aceh. Apa yang mereka juluki tentang Aceh.”

“Dulu, setiap orang Aceh keluar daerah, mereka pasti diminta jadi imam salat. Ini karena Aceh memang terkenal dengan pendidikan agamanya yang kuat. Kini, Aceh di luar itu, ada yg mengenal Aceh dengan image negatif. Persepsi inilah yang harusnya jadi renungan bersama untuk memperbaiki Aceh di masa depan,” ujar senator muda yang dikenal vocal bicara di Senayan dan dekat dengan ulama kharismatik di Aceh ini lagi.