KABARDAILY.COM – Universitas Syiah Kuala (USK) terus mempercepat langkah demi menjadi World Class University (WCU). Salah satunya dengan penguatan pusat riset USK menuju Pusat Unggulan IPTEK (PUI) dengan workshop. Kegiatan ini diprakarsai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) kampus tersebut, Kamis, 25-26 April 2024.
Semua Pusat Riset yang ada di USK berkumpul dalam workshop itu guna mendengarkan, sharing dan menyatukan baseline dan strategi pencapaian Pusat Riset USK selaras dengan strategi USK menuju WCU.
“Kegiatan ini dalam rangka peningkatan pusat riset USK menjadi PUI. Dengan demikian, fokus Pusat Riset USK lebih spesifik, menjadi Pusat Riset yang menghasilkan produk dan atau unggulan saintis,” jelas Ketua LPPM USK, Prof. Dr. Mudatsir, M.Kes.
Ia menyampaikan, dari berbagai universitas yang ada di Tanah Air, ada sekitar 65 PUI. USK saat ini ada dua Pusat Riset yang menyandang PUI, yaitu TDMRC dan ARC. USK saat ini memiliki total 29 Pusat Riset dengan berbagai kategori nilai, dari A, B hingga C.
“Dari 29 tersebut, sebanyak 13 Pusat Riset di USK kategori nilainya A dan B. Kita terus berpacu meningkatkan, terutama menjadi PUI. Dengan kebersamaan, kami optimis USK mampu meraihnya,” tegasnya.
Acara diisi oleh 4 pemateri salah satunya Prof. Ario Damar dari PUI Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Laut (PKSPL) dari IPB Bogor dengan topik strategi pusat riset menuju PUI, dan juga materi dari 2 PUI USK oleh Prof. Dr. Ella Meilianda dari TDMRC dan dan dari ketua PUI ARC disampaikan oleh Dr. Syaifullah. Perwakilan PUI USK tersebut menyampaikan strategi pencapaian pusat riset di USK tersebut menjadi PUI USK.
Hari kedua kegiatan diisi oleh Associate Prof. Muhammad Aziz dari Tokyo University, pemateri strategi peningkatan peningkatan WCU melalui pusat riset.
Sementara itu, Ketua Pelaksana WCU USK, Prof. Dr. Muksin, S.Si., M.Si., M.Phil di kesempatan yang sama menambahkan, sebuah pusat riset akan berkembang cepat dengan melakukan kolaborasi. Di saat yang sama, kontribusi seluruh anggota di pusat riset juga berpengaruh.
“Ada dua pendanaan Pusat Riset USK tahun 2024, yakni pendanaan riset penugasan, dan pendanaan biaya berbasis luaran WCU dan PUI,” ungkap Prof Muksin.
Dirinya juga menjelaskan, tolak ukur WCU ada dua, QS dan THE. Dalam hal ini, reputasi dan kualitas publikasi menjadi tolak ukur. Bila reputasi diukur dengan survei kepada mitra USK, maka publikasi dilihat dari kuantitas, kualitas dan sitasi.[*]