fbpx

Taman Pelajar Aceh Yogyakarta Menggugat Kenaikan BBM dan Isu-Isu Regional Aceh

Yogyakarta,kabardaily.com – Taman Pelajar Aceh Yogyakarta merupakan organisasi yang menghimpun pelajar, mahasiswa, mahasiswi dan masyarakat Aceh yang sedang menempa pendidikan atau berdomisili di Yogyakarta melakukan demo menggugat kenaikan BBM dan isu-isu regional Aceh, Kamis (8/9/2022) di Tugu Yogyakarta.

Korlap, Khalezar dalam rilisnya ke kabardaily.com menjelaskan bahwa tugas dari mahasiswa sebagai kontrol sosial harus dilaksankan untuk merespon kenaikan BBM dan berbagai masalah-masalah regional Aceh yang berdampak pada sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat.

“Munculnya respon ini adalah untuk memastikan keberpihakan setiap kebijakan pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat. Beberapa waktu lalu Indonesia dilanda pandemi Covid-19 dan berbagai persoalan berbangsa kompleks lainnya yang berdampak pada sektor ekonomi dan budaya, “katanya.

Pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Solar tercatat pada 3 September 2022.

“Hal ini tentu bersifat kontroversial dikarenakan kenaikan harga BBM ini diputuskan ketika harga minyak dunia mengalami penurunan dibandingkan pada Juni-Juli 2022 lalu, “gugatnya.

Disamping itu, Direktur BPH Migas menyampaikan bahwa revisi final Perarturan Presiden Nomor 69 Tahun 2021 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM sudah disampaikan ke Kementrian BUMN dan tinggal disetujui oleh Presiden.

Poin utama yang disusun yakni terkait penyesuaian konsumen pengguna, khusunya pada regulasi yang lebih ketat untuk mengatur calon penerima Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu (JBT) Solar.

Naiknya harga BBM sangat berisiko jika dilakukan pada saat naiknya harga pangan seperti saat ini dan akhir tahun. BPS dan BI mencatat kenaikan harga pangan saat ini sudah menyenruh angka 10%. Dalam riset Bank Mandiri, kenaikan harga Pertalite sebesar Rp.10.000 dapat menyebabkan inflasi 0.83 poin persentase.

Kenaikan harga Solar sebesar Rp.8.500 dapat menyebabkan inflasi 0.33 poin. Harga BBM keseluruhan naik 30%, dapat menyebabkan naiknya inflasi sebesar 8%. Adapun inflasi pada bulan lalu tercatat sebesar 4.94%. Dengan asumsi dan data riil sebagai berikut besar kemungkinan akan terjadi lonjakan harga kebutuhan primer bahkan sekunder dikalangan masyarakat. Kenaikan harga BBM sangat dirasakan oleh penduduk 10% termiskin dari 4% menjadi 6.8%.

Sementara, dampak terhadap kelompok terkaya paling rendah. Sudah kesekian kalinya ditahun 2022 ini pemerintah bertindak “lepas tangan” dan mengalihkan tanggung jawab kepada masyarakat.

Adapun masalah-masalah ekologi yang terjadi di Aceh yang tentunya merusak ekosistem yang ada sehingga menyebabkan masalah krisis pangan yang ada di Aceh. Masalah ekologi di Aceh salah satunya penambangan emas ilegal di Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie yang beberapa kali menjadi akar dari permasalahan gagal panen dan merusak laju ekonomi petani setempat.

Mengacu pada UU No. 03 Tahun 2020 pertambangan dan batubara, jelas dengan adanya aktivitas tambang ilegal ini menciderai poin-poin yang ada dalam UU Nomor 3 Tahun 2020 tersebut.

Begitupun dengan permasalahan sektor pendidikan yang beberapa waktu lalu terjadi di Aceh yaitu simpang siurnya alur alokasi beasiswa terhadap 800 mahasiswa di beberapa institusi pendidikan tinggi di Aceh yang berdampak pada mental peserta didik tersebut.

Oleh karena itu, merespon persoalan kenaikan harga BBM bersubdi, kenaikan harga kebutuhan primer, dan berbagai masalah yang terjadi di Aceh, maka Taman Pelajar Aceh Yogyakarta menuntut instansi terkait sebagai berikut :

1. Menolak kenaikan Harga BBM yang berdampak buruk pada perekonomian rakyat

2. Menolak kenaikan harga bahan pokok

3. Menolak UU KHUP dan RUU Sisdiknas

4. Wujudkan point-point MoU Helsinki demi merawat perdamaian antara Aceh dan RI

5. Tindak tegas setiap penambangan ilegal di Aceh dan tangkap mafia-mafia tambang yang merusak kelestarian alam bumi Aceh, terkhusus yang terjadi di Geumpang kabupaten Pidie
Berikan keadilan terhadap mahasiswa dan mahasiswi penerima beasiswa di Aceh dan adili mafia-mafia pemerintah yang tidak bertanggung jawab.

6. Wujudkan Reforma Agraria sejati

Penting untuk setiap pemangku kebijakan menindak lanjuti tuntutan kami karena kebenaran akan terus ada dan berlipat ganda. A luta continua

Salam Mahasiswa!!!
Hidup Buruh!!!
Hidup Petani!!!
Hidup Perempuan yang Melawan!!!