SANTERDAILY.COM | BIREUEN—– Muhammad Riski (12) Siswa kelas VI SD Negeri 5 Peusangan Selatan desa Ceubrek kecamatan Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen, Kamis 7/3/2019 tiba di rumahnya di desa setempat setelah berobat jalan dengan orangtuanya di Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh atas penyakit Bocor jantung yang dideritanya sejak lahir.
Riski yang seharusnya di rujuk ke Jakarta atas arahan dokter harus berobat jalan karena terkendala biaya.
Akhir-akhir ini kondisinya semakin memburuk. “Dalam minggu ini matanya tidak bisa lagi melihat tulisan yang ditulis dipapan tulis, kulit dan kukunya sudah kebiru-biruan,” kata Daryani salah satu guru Riski.
Menjadi anak dengan derita bocor jantung mungkin bukan pilihan dari Riski dan keluarganya. Untuk saat ini anak dari Nurwaida (43) dan Fadhil (53) penduduk desa Ceubrek kecamatan Peusangan Selatan yang berprofesi sebagai buruh tani tersebut hanya bisa berdoa dan pasrah itu berharap pemerintah dan para dermawan bisa membantu proses pengobatan anak bungsunya dari tiga bersaudara tersebut.
Sirkulasi darah yang tidak normal akibat dua lobang yang ada di jantungnya membuat darah beku, darah kotor dan darah bersih bercampur membuat Riski sering mengeluh sakit dan menangis. “Kalau malam badannya sering menggigil, sehingga harus saya tutup dengan selimut dan bantal sampai tubuhnya pulih kembali,” keluh Nurwaida dengan mata berkaca-kaca.
Semoga Riski bisa kembali bermain dengan kawan- kawannya, mengikuti ujian dan melanjutkan cita-citanya,” tutup Ruwaida.
Laporan : Alfian