Oleh : Ihdina Aulia*
SANTERDAILY.COM |——————————-Malam menusuk hingga tulang rindu.
Menepis segala khawatir di dalam ranting bulan.
Awan kelabu mengukir prima wajahmu.
Bintang menari sembuhkan pilu hatiku.
Kau lagi tumpah ruah di dalam lambung kenanganku.
Ku sadar kau cuma bayang semu penuh misteri.
Menerbangkan dedaunan gelisah di dalam relung kerinduan ini.
Terasa layaknya samudera tanpa batas yang melirik kita.
Tetapi butiran-butiran rindu ini tercecer dan mengkristal di jalan yang kulalui.
Saat ini rindu membisik dingin di dalam gelapnya hari.
Kuharap malam bisa sampaikan pesan ini.
Sebelum akhirnya ku membeku dan mati.
*Pegiat Forum Aceh Menulis dan Mahasiswi Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Ar-Raniry