BANDA ACEH,KABARDAILY.COM – Dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Naional (Hardiknas) 2024, Museum Tsunami Aceh menjadi saksi antusiasme dari pengunjung yang mengikuti Simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Bulan Merdeka Belajar yang diselenggarakan oleh tujuh UPT kemendikbudristek di Provinsi Aceh.
Tujuh UPT Kemendikbudristek di Provinsi Aceh itu di antaranya, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), Balai Bahasa Provinsi Aceh, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I Aceh, Balai Guru Penggerak Provinsi Aceh, LLDIKTI Wilayah XIII, Universitas Syiah Kuala, dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh.
Kegiatan semarak bulan merdeka belajar dibuka oleh PJ. Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kadis Pendidikan Aceh, Marthunis, S.T., D.E.A. memberikan apresiasi tinggi terhadap antusiasme masyarakat.
Kegiatan ini membuktikan bahwa masyarakat Aceh masih sangat peduli dengan pendidikan dan kebudayaan bangsa.
Kegiatan ini dirancang untuk membumikan program-program Kemendikbudristek secara luas terutama di Provinsi Aceh, Sabtu, 25 Mei 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari mulai tanggal 25—26 Mei 2024 yang diselenggarakan di Museum Tsunami, Aceh.
Dalam kegiatan ini setiap UPT Kemendikbudristek menghadirkan pameran bidang pendidikan dan kebudayaan. Selain itu, kegiatan ini juga menampilkan pagelaran tarian-tarian, workshop, seminar, dan musikalisasi puisi.
Balai Bahasa Provinsi Aceh sebagai UPT Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ikut berpartisipasi dalam memeriahkan Hardiknas 2024 dengan menyediakan layanan simulasi UKBI dan memamerkan buku-buku cerita anak karya Balai Bahasa Provinsi Aceh.
Sejak pagi hari, Museum Tsunami Aceh telah dipadati oleh pengunjung yang terdiri atas pelajar, mahasiswa, guru, dan masyarakat umum.
Mereka dengan semangat mengikuti simulasi UKBI yang terbagi dalam beberapa sesi, Setiap peserta diberi kesempatan untuk menguji kemahiran berbahasa Indonesia mereka melalui serangkaian tes yang meliputi pemahaman mendengarkan, merespons kaidah, dan membaca.
Simulasi UKBI ini menggunakan perangkat komputer dilengkapi dengan penguat dengaran (headset/earphone). Dengan adanya komputer dan jeumala (headset/earphone), peserta dapt mengikuti simulasi UKBI dengan nyaman dan efisien.
Panitia juga menyediakan mentor dan instruktur yang siap membantu peserta dalam memahami dan mengerjakan soal-soal UKBI.
Dengan suksesnya pelaksanaan simulasi UKBI ini, Balai Bahasa Provinsi Aceh berencana untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin setiap tahunnya.
“Kami berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat Aceh semakin teredukasi dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional, “kata Yanti Zulita, S.S., M.Pd. selaku koordinator pendampingan UKBI dan anggota KKLP UKBI pada UPT Balai Bahasa Provinsi Aceh.[*]