Banda Aceh,kabardaily.com – Majelis Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil melakukan kunjungan kerja ke Universitas Syiah Kuala dalam rangka audiensi terkait beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Delegasi MPK Aceh Singkil tersebut disambut oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan USK Prof. Dr. Ir. Mustanir, M.Sc di Ruang Kerjanya. (Banda Aceh, 31 Mei 2023).
Adapun Delegasi MPK Aceh Singkil tersebut dipimpin oleh Ketua MPK Aceh Singkil Nasrin, S.Pdi serta turut didampingi Ketua Komisi Pendidikan Tinggi DR. T. Shaminan dan Ketua Majelis Beasiswa Aliasmuddin Bekis, A. Md.
Dalam pertemuan tersebut, Nasirin mengungkapkan, Aceh Singkil selama ini masih berstatus sebagai salah satu daerah 3 T (Tertinggal, Terpencil, dan Terdepan). Kondisi kemiskinan di Kabupaten Aceh Singkil juga cukup memprihatinkan, karena tergolong provinsi termiskin di Aceh.
Nasirin menilai, salah satu faktor kemiskinan ini adalah rendahnya peserta didik SLTA yang melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Ditambah lagi kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Singkil yang terbatas.
Untuk itulah, dirinya mengharapkan dukungan USK untuk memberikan alokasi khusus kepada siswa di Tanah Kelahiran Syekh Abdurrauf As Singkily ini untuk memperoleh kuota beasiswa KIP K.
“Karena kami ingin agar banyak anak-anak Singkil ini bisa kuliah di perguruan tinggi, khususnya Universitas Syiah Kuala,” ucapnya.
Prof. Mustanir menyambut baik kunjungan audiensi MPK Aceh Singkil ini. Menurutnya, selama ini Aceh Singkil merupakan salah satu kabupaten yang menjadi perhatian USK. Buktinya, jika ada calon penerima beasiswa KIP K dari Aceh Singkil maka USK akan memberikan prioritas untuk mahasiswa tersebut.
“Hal ini adalah salah satu bentuk dukungan USK untuk pembangunan Aceh Singkil,” ucapnya.
Selanjutnya, Prof. Mustanir juga menawarkan berbagai program lainnya untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia, serta potensi yang ada di Aceh Singkil. Baik itu melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) maupun Kuliah Kerja Nyata.
“Misalnya untuk KKN, Pemkab Singkil tinggal melihat masalah apa yang ingin diselesaikan. Seperti stunting atau rendahnya literasi pendidikan. Nah, masalah itu kita jadikan program KKN di Singkil,” ucapnya.