Masyarakat Banda Aceh Butuh Serangan Ide, Bukan Serangan Fajar.

KABARDAILY.COM  –  Pilkada kali ini bisa dikatakan berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya di Kota Banda Aceh. Kali ini masyarakat sudah mulai memperhatikan ide dan gagasan yang dibawa oleh masing-masing pasangan calon walikota dan wakil walikota , dilihat dari antusiasme masyarakat menonton debat pertama dan kedua yang diselenggarakan oleh KIP Kota Banda Aceh.

Juga ada forum bedah gagasan calon walikota yang diinisiasi oleh berucap.id, salah satu komunitas di Banda Aceh, serta Forum Desak Paslon Walikota yang diinisiasi oleh beberapa LSM di Banda Aceh.

Dalam kesempatan tersebut, Destika Gilang Lestari, Program Officer Gerakan Anti Korupsi (GerAk) Aceh menyatakan bahwa kegiatan Desak Paslon Walikota ini dilakukan agar warga Banda Aceh menjadi pemilih cerdas yang memilih pemimpin berdasarkan gagasan, bukan karena uang.

Meskipun begitu, pembicaraan politik uang (money politic) masih sering terdengar di tengah-tengah masyarakat. Diisukan bahwa masih terdapat pasangan calon walikota dan wakil walikota yang masih melakukan praktik politik uang untuk menarik pemilih. Hal ini juga sejalan dengan fakta bahwa praktik tersebut cukup marak terjadi di Indonesia.

Guru Besar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi menyebut Indonesia saat ini menjadi negara dengan tingkat praktik politik uang ke 3 saat pemilu terbesar di dunia. Setelah Uganda dan Benin.

Padahal, tanpa adanya Politik Uang tidak hanya mampu meredam gejolak sosial dan politik, tetapi juga memungkinkan lahirnya pemimpin daerah yang berkualitas. Pemimpin seperti itulah yang nantinya dapat membawa Banda Aceh ke arah yang lebih baik karena terpilih berdasarkan gagasan yang ia bawa dan dipilih hati nurani rakyat, tanpa adanya tekanan atau dorongan lain.

Salah satu pasangan calon walikota dan wakil walikota yang secara tegas mengambil sikap untuk berpartisipasi dalam kontestasi politik ini tanpa praktik politik uang adalah Pasangan Irwan Djohan-Khairul Amal. Mereka mengutamakan diskusi terbuka bersama masyarakat. Setiap orang berkesempatan menyampaikan kekhawatiran dan harapan mereka kepada pasangan calon secara langsung.

Mereka juga selalu hadir dalam diskusi-diskusi publik untuk mengulik visi dan misi serta gagasan mereka untuk masa depan Banda Aceh serta menginisiasi sendiri kegiatan Lantak Irwan dan kunjungan ke setiap kecamatan di Banda Aceh, di mana semua orang yang hadir dapat secara langsung menyampaikan keresahan, harapan, dan pertanyaan kepada Irwan Djohan dan Khairul Amal. Hal ini merupakan upaya serius dilakukan Pasangan Irwan Djohan-Khairul Amal untuk menekan praktik politik uang yang sudah menjadi kebiasaan di musim pemilihan.