fbpx

Komite Bineh Jalan Desak Pj Gubernur Selamatkan Aceh dari Kemiskinan

Banda Aceh,kabardaily.com  – Mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Komite Bineh Jalan (KBJ) melaksanakan aksi meminta Pj Gubernur Aceh, Acmad Marzuki untuk menyelamatkan Aceh dari kemiskinan, Jum’at (09/9/2022).

Gerakan bertajuk aksi damai itu disampaikan puluhan mahasiswa dan masyakarat yang berangkat dari beragam latar belakang institusi dan element.

Aksi damai berlangsung di pelataran Kantor Gubernur Aceh mendapat pengawalan ketat dari puluhan polisi dan petugas Satpol PP.

Koordinator lapangan aksi, Ilham Zam Zam dalam orasinya menyatakan, bahwa fokus aksi damai ini ialah pada persoalan angka kemiskinan di Aceh semakin mengkhawatirkan dan berbanding lurus dengan indikator kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Fokus pergerakan ini adalah pada isu lokal berangkat dari isu nasional, karena secara data badan pusat statistik (BPS) Aceh berada di peringkat lima sebagai provinsi termiskin se-Indonesia,” ujarnya.

Bahkan katanya, ditambah lagi dengan Kenaikan BBM yang dikhawatirkan semakin memperburuk presentase angka kemiskinan di Aceh.

Dalam pernyataan sikap, Ilham menyampaikan bahwa pemerintah Aceh harus terus berkomitmen dalam menggagas program, baik yang sifatnya jangka menengah maupun panjang dan menghindari tumpang tindih regulasi demi menurunkan angka kemiskinan di Aceh.

“Kita menginginkan komitmen dari Pemerintah Aceh soal tekat menuntaskan angka kemiskinan di Aceh, agar berpengaruh signifikan terhadap pembangunan Aceh kedepan,” sambung Ilham.

Dalam aksi ini, Komite Bineh Jalan menyampaikan tujuh tuntutan ditujukan kepada Pj Gubernur Aceh, diantaranya, menolak kenaikan harga BBM, mendesak Pj Gubernur Aceh Untuk menuntaskan Kemiskinan di Aceh, menjaga kestabilan bahan pokok.

Selanjutnya, memperbaiki kualitas pendidikan di Aceh, menjamin stok solar untuk nelayan, meminta aparat penegak hukum untuk memberantas mafia BBM bersubsidi dan menindak tegas pelaku ilegal logging/mining.

Disamping penyampaian tujuh tuntutan utama, beberapa orator turut menyampaikan perhatian khusus terhadap persoalan pengrusakan handphone terhadap wartawan agar menjamin pentingnya pengawalan terhadap kekebasan pers dalam mengawal demokrasi penyampaian aspirasi.

Ilham dalam orasi penutupnya menyampaikan, bahwa aksi ini merupakan bentuk perhatian penuh terhadap kemiskinan di Aceh yang dikhawatirkan berdampak buruk atas keberlangsungan terbentuknya SDM Aceh yang unggul, berdampak pada terhambatnya pembangunan Aceh.

“Kami akan tetap mengawal kajian ini hingga adanya tindak lanjut bersifat rumusan konkret dari lembaga eksekutif, dalam hal ini Pj Gubernur Aceh. Sehingga Aksi ini akan terus berlanjut sampai tuntutan kami terpenuhi,” tutup Ilham. (*)

Penulis : Baihaki
Editor : Rusydi