Khatib Jumat : Mempertahankan dan Meningkatkan Iman
Aceh Besar,kabardaily.com — Allah Swt telah membekali keimanan kepada setiap manusia. Semasa masih di alam arwah, setiap calon anak cucu Adam Allah minta persaksiannya, sehingga ketika setiap anak lahir telah membawa dasar keimanan kepada Allah Swt. Demikian pengantar khutbah Ustaz Syauqi A Majid, SAg yang akan disampaikan di Masjid Darul Hasani Gampong Miruek Taman, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar 26 Agustus 2022 bertepatan 28 Muharram 144 H.
Dia mengutip firman Allah Swt, “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (QS. Al-A’raf: 172).
Dalam kaitan ini, Rasulullah bersabda: “Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah. Orangtuanya yang akan membuat dia Yahudi, Nasrani, dan Majusi” (HR Muslim). Karena itu, tambahnya, umat Islam dituntun agar memperdengarkan azan di telinga anak yang baru lahir, sebagai usaha pertama menanamkan akidah kepada manusia.
Dia menjelaskan, seiring perjalanan kehidupan di alam dunia, keimanan seseorang bisa meningkat dan juga bisa menurun, bahkan hilang dari diri seseorang. “Oleh sebab itu, dibutuhkan usaha yang kuat dan mempersembahkan yang terbaik untuk mempertahankan dan meningkatkan keimanan, baik secara personal maupun kolektif,” ujar Ketua III Ikatan Persaudaraan Qari-Qariah dan Hafidz-Hafidzah(IPQAH) Aceh.
Syauqi A Majid menambahkan, keimanan yang kuat akan menuntun orang untuk melakukan amal saleh, sehingga seseorang bisa menggapai ketakwaan yang akan membawa manusia menggapai kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.
Dalam hal ini, kata dia, Allah Swt senantiasa mengingatkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Swt dengan sebenar-benar taqwa kepadaNya, dan jangan sekali-kali kita meninggalkan dunia yang fana ini, melainkan tetap mempertahankan Islam. (QS Ali Imran: 102).
Keuchik Gampong Lamgugob tahun 2013-2019 ini mengutip pendapat Imam Nawawi Al Bantani yang menyebutkan tiga tingkatan iman, pertama, iman taqlidi, yaitu iman yang masih ikut-ikutan seperti imannya anak-anak yang belum mengetahui mengapa mereka melaksanakan shalat dan amal saleh lainnya.
Tingkatan kedua iman tadlili. Pada tingkatan iman ini, seseorang sudah mengetahui dalil atau alasan mengapa mereka harus melakukan amal-amal shaleh. Ketiga iman hakiki. “Seseorang beriman yang sudah pada tingkat hakiki, dianggap sudah menggapai ketetapan iman, sehingga menjiwai dan kontinu mengerjakan amal shaleh,” ujarnya.
“Jiwa dan raganya orang-orang yang sudah pantas disebut mukminun semata-mata hanya hanya taat kepada Allah Swt. Hal ini tergambar dalam janji yang senantiasa seorang muslim ucapkan di dalam shalat, sesungguhnya shalatku, segala karyaku, hudupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan sekalian alam,” pungkas Pimpinan Pusat Pendidikan Seni Baca Al-Qur’an (P2SBQ) Masjid Syuhada Lamgugob