Khatib Jumat : Al-Quran Mengubah Hati yang Keras Menjadi Lembut

KABARDAILY.COM –  Al-Quran dirurunkan agar mengubah hati yang keras menjadi lembut, hati yang penuh dendam menjadi hati yang penuh rahmah, hati yang gersang menjadi hati penuh cinta. Al-Quran diturunkan untuk dibaca dan diamalkan, sehingga menjadi obat bagi hati-hati yang keras, gersang, dan kering.

Dosen Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Ustaz Ismu Ridha, S.TH, M.A, Ph.D akan menyampaikan hal tersbut dalam khutbah Jumat di Masjid Darul Falah Cot Keu Eung, Kecamatan Kuta Baro, 29 Maret 2024 bertepatan dengan 18 Ramadhan 1445 H.

Manager Rumah Amal Teuku Umar ini mengibaratkan orang yang hendak mengisi air dengan ember atau tong sampah yang bocor dan bau. Apakah bejana akan penuh, barangkali akan sulit penuh, sebab tong sampah itu bocor, tetapi apa yang terjadi. Tong sampah yang awalnya bau, penuh kotoran, berlumut akan bersih.

“Demikian pula ketika kita mengaji, hati akan bersih walaupun kita belum memahami Al-Quran sepenuhnya, sebab hati atau qalbu adalah sumber kebaikan,” ungkapnya.

Lalu, Ustaz Ismu Ridha menyampaikan kisah Umar Masuk Islam. Umar berjalan menuju Darul Arqam tempat Rasulullah berkumpul untuk membunuhnya. Dalam perjalanan bertemu dengan Nu’aim bin Abdullah, dan beliau bertanya, mau kemana wahai Umar? “Mau membunuh Muhammad yang sudah menghancurkan persatuan masyarakat Arab, menghina Tuhan kita dan menjatuhkan nenek moyang kita,” jawab Umar.

Kemudian hati umat luluh ketika mendengar adiknya, Fatimah telah masuk Islam, yang bersama suaminya Sa’id bin Zaid berada di rumah sedang membaca Al-Quran. Umar bergetar jiwanya dan ingin menemui Muhammad. Umar pun memeluk Islam

Fatimah membaca Surat Thaha: “Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu (Nabi Muhammad) supaya engkau menjadi susah. (Kami tidak menurunkannya) kecuali sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah). (Al-Qur’an) diturunkan dari (Allah) yang telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi. (Dialah Allah) Yang Maha Pengasih (dan) bersemayam di atas ʻArasy. (QS Thaha: 2-5).

Menurut Ustaz Ismu Ridha, hati adalah kuncinya. Hati pula yang membimbing Umar masuk Islam. Jadi Al-Quran adalah perantara untuk mebersihkan hati agar kepekaan sosial hadir, agar ketika kita melihat anak-anak yatim, hati kita terpanggil. Ingin rasanya saling berbagi.

Di sini pula pentingnya peringatan Nuzul Quran, sehingga Al-Quran terus membimbingan kita dalam hidup dan kehidupan ini, serta mengubah hati yang keras menjadi lembut.