Kepala  SDTQ Nurun Nabi Banda Aceh terpilih menjadi Dai yang berstandard MUI

BANDA ACEH,KABARDAILY.COM – Ustad Rahmat Riski, S.Ag., M.Ag kepala sekolah SDTQ Nurun Nabi Banda Aceh yang juga merupakan Sekretaris PW Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Aceh dan Sekretaris PW Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Kota Banda Aceh tidak menyangka akan terpilih menjadi peserta Standardisasi Dai MUI yang mewakili Provinsi Aceh.

Sebutnya Berawal dari coba-coba mendaftar sebagai Peserta Standardisasi Da’i MUI secara online yg diikuti oleh 1000 peserta dari seluruh Indonesia.

“Alhamdulillah tidak menyangka mendapatkan pengumuman kelulusan sebagai peserta mewakili Aceh dari 100 orang peserta yang terpilih seluruh Indonesia, _”ucap Ustad Riski yang juga bagian dari Dai Perkotaan Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh_

setelah menunggu dua pekan setelah pelaksanaan kegiatannya di MUI Pusat di Jakarta yg dilaksanakan pada hari Isnin, 28 Zulkaidah 1446 H/ 26 Mei 2025 M yang lalu,

menurut Dai muda ini mendapatkan nikmat yang besar dari Allah SWT berupa pengumuman kelulusan dan Syahadah Standarisasi DA’I MUI.

Dengan keluarnya pengumuman pada hari ini Rabu, 15 Zulhijjah 1446 H/ 11 Juni 2025 M telah dinyatakan lulus dan resmi menjadi DAI MUI.

Kenapa Da’i perlu Berstandardisasi ?

Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menggelar standardisasi kompetensi dai untuk angkatan ke-39. Standardisasi ini mempunyai dua tujuan utama.

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M. Cholil Nafis mengatakan, dua tujuan tersebut yaitu taswiyatul afkar dan tansiqul harakah.

“Standarisasi kompetensi dai memiliki dua tujuan utama yaitu taswiyatul afkar atau menyatukan persepsi dan tansiqul harakah atau mengharmonikan langkah,”

Harapannya, para dai mengambil peran sebagai khadimul ummah dan shadiqul hukumah, bukan kepanjangan pemerintah.

Dengan demikian, Kiai Cholil mengatakan, pada saat terjun ke masyarakat, tidak akan terjadi saling serang antar dai, melainkan saling berbagi peran dan mengisi dalam khazanah dunia dakwah.

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ
بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.