BANDA ACEH,KABARDAILY.COM – ISBI Aceh melalui Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh mengikuti ajang pameran internasional dalam rangka Momentum Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh (24/12/2024).
Acara ini diikuti oleh para dosen, mahasiswa aktif dan para alumni yang berkontribusi dalam rangka mensukseskan kegiatan pameran ini.
Kegiatan pameran ini dilaksanakan berdasarkan hubungan kolaboratif antara lembaga Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 1 aceh, Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh dan UIN Ar-raniry serta beberapa para penggagas kegiatan dari malaysia seperti, Dr. Rosli Zakaria yang berperan sebagai kurator dan Zaki Hadri sebagai presiden pelukis Malaysia, serta salah satu seniman dari yogyakarta Ali Umar dan Restu Wardana dari Sanggar Seni Rupa Trimatra Aceh.
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 sampai tanggal 30 desember 2025 di Galeri Museum Aceh Kampus UIN Ar-raniry. Kegiatan pameran ini diikuti oleh para seniman dari Aceh, para seniman dari berbagai wilayah di Indonesia dan juga diikuti oleh para seniman dari negara lain seperti dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Brunei Darusalam, Perancis, Nepal, Thailand, Filipina dan India.
Kegiatan pameran ini diselenggarakan dalam rangka Momentum Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh sekaligus merupakan ajang pertemuan antar para seniman yang berinteraksi tentang berbagai visi seni rupa yang konstruksif, dan juga saling berbagi tentang metode menumbuh kembangkan kesenirupaan di wilayah masing-masing dengan problematiknya.
Kesepahaman dalam berjejaring serta saling menjadi support system dari para seniman ini juga menjadi tujuan untuk menumbuhkan kembangkan kesenirupaan di daerah-daerah. Dari gagasan bersama ini merupakan hal yang dapat kemudian dijadikan sebagai dasar-dasar pemikiran dan dapat menjadi landasan untuk pelaksanaan agenda-agenda keseni rupaan yang akan ke depannya.
Ketua Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh, Saniman Andi Kafri, M.Sn mengatakan bahwa pentingnya melakukan pelaksanaan kegiatan ini dan menjadikan jaringan-jaringan internasional sebagai support system untuk menumbuhkembangkan kesenirupaan di berbagai wilayah di luar arus utama perkembangan kesenirupaan saat ini.
Di sisi lain ketika kegiatan kesenirupaan yang diadakan dengan level internasional, maka akan ada kekhazanahan kebudayaan setempat yang pada akhirnya terekspos, muncul dan menjadi perbincangan di tingkat internasional.
Ketua Program Studi Seni Rupa Murni, Indra Setiawan, M.Sn yang sekaligus sebagai penulis dalam kegiatan ini, melaporkan bahwa keterlibatan Program Studi Seni Rupa Murni dalam pameran kali ini diikuti oleh para dosen seperti Anni Kholilah, M.Sn, Hatmi Negria Taruan, M.Sn, Yulfa Haris Saputra, S.Pd., M.Sn., serta dari para mahasiswa dikuti oleh Humam Prayuda, Audi Salsabila Is dan Nadia Faguita. Sedangkan dari alumni yang mengikuti kegiatan ini adalah Tuah Tharaya Saragih.
Yulfa Haris Saputra, S.Pd., M.Sn. bersama tim mahasiswa JSRD selaku tim Art Handler, menyampaikan perlunya mendesain ruang agar keterkelolaan ruang pamer sebagai penunjang kesuksesan dalam suatu pameran dapat menjadi capaian dan standar SOP yang dipergunakan dalam kegiatan berikutnya.
Hal ini berangkat dari penataan karya dalam ruang pamer merupakan roh atau kekuatan dalam sebuah event pameran, karena inti dari penataan karya di ruang pamer merupakan kaidah yang mencapai kesatuan atas keberagaman karya baik dari kekuatan artistik, sehingga perjumpaan antara karya seni dan publik di ruang pamer dapat menciptakan apresiasi yang maksimal.