JANTHO,KABARDAILY.COM – Kenduri Aceh Rayeuk merupakan salah satu penerima Program Layanan Produksi Kegiatan Kebudayaan, Kategori Pendayagunaan Ruang Publik Tahun 2023 oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristekdikti.
Kegiatan ini berlangsung di Jantho Panorama Park, Kota Jantho pada tanggal 14-15 mei 2024 dan dibuka secara resmi dengan Seremonial mengaduk belanga (wadah memasak kuah beulangong) oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Besar, Drs Sulaimi MSi, yang mewakili Penjabat (Pj) Bupati Muhammad Iswanto SSTP MSi.
“Sungguh suatu kehormatan bagi kami untuk membuka ‘Kenduri Aceh Rayeuk’. Kegiatan ini merupakan panggung bagi kami untuk mengangkat khazanah budaya yang belum terpublikasikan sebelumnya, dan kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah turut mendukung dan memverifikasi kegiatan ini,” ujar Sekda Sulaimi MSi dalam sambutannya.
Kenduri Aceh Rayeuk berhasil mencuri perhatian warga kota Jantho dan mendapat apresiasi dari banyak pihak. Prasika Dewi Nugra, S.Sn., M.Sn selaku pelaksana program Kenduri Aceh Rayeuk menyampaikan bahwa “kegiatan ini digagas untuk mengakomodir potensi sumber daya alam dan objek pemajuan kebudayaan yang dimiliki Aceh Besar dalam menciptakan ruang kreatif seni dan berpotensi terciptanya aktivitas budaya secara berkelanjutan di pusat administrasi Kabupaten Aceh Besar dan yang terpenting adalah kegiatan ini dirancang mengedepankan prinsip kolaborasi dan partisipasi aktif pelaku seni dan masyarakat dalam membangun ekosistem kebudayaan”.
Kegiatan dimeriahkan oleh tari Ranup Lampuan oleh mahasiswa ISBI Aceh, tari inovatif Kenduri Aceh Rayeuk yang melibatkan seniman dan mahasiswa ISBI Aceh, sastra tutur Cek Medya Hus, Tari Likok Pulo oleh Sanggar Syech Ahmad Baidehon, Siswi SMP dan SMA N 1 Pulo Aceh, siswa SLB Kota Jantho dan Siswa SD Negeri 2 Kota Jantho.
Sebagai pelaksana program dan juga dosen di ISBI Aceh, Prasika berharap kegiatan ini mampu menjadi sarana informasi pengetahuan warisan budaya Aceh, khususnya Aceh Besar dan menstimulus aktivitas seni berkelanjutan serta menjadikan kota Jantho sebagai kota wisata seni edukatif di Aceh.
Diakhir acara utama hari selasa 14 mei 2024, seluruh tamu menyaksikan pameran seni rupa dan desain hasil karya dosen dan mahasiswa ISBI Aceh serta dilanjutkan dengan makan kenduri dengan suguhan khas Aceh Besar yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTBI) yaitu Kuah Beulangong dan Keumamah (2016) dan Sie Reboh (2022).
Pada acara pembukaan turut hadir Rektor ISBA Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd, Wakil Rektor Bidang Akademik ISBI Aceh, Dr. Ratri Candrasari, M.Pd, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Umum ISBI Aceh, Dr. Marwan, S.Si., M.T, Kadisdikbud Aceh Besar, Bahrul Jamil S.Sos M.Si, Kapolsek Kota Jantho, IPTU Ramlan Tobo, Kasatpol PP dan WH Aceh Besar, Muhajir SSTP MPA, para pejabat lainnya di lingkungan Pemkab Aceh Besar, Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) T Afifuddin M.Sn, Ketua DKA Aceh Besar Mariadi, S.T MM, serta instansi lain seperti perwakilan Kapolres, DANYONIF 117/KY, BSI KCP Jantho dan Bank Aceh cabang Jantho.
Dihari kedua, pameran seni rupa dan desain masih tetap berlangsung serta dilaksanakan kegiatan workshop tari tradisi Likok Pulo dengan pemateri Nurmairi atau akrab disapa Syeh Bit. Peserta terdiri dari guru-guru SD dan SMP sederajat di Aceh Besar serta mahasiswa ISBI Aceh. Selain melakukan demonstrasi gerak peserta juga disuguhkan tampilan video tari likok pulo dan sesi tanya jawab tentang tari tersebut. Syeh Bit berharap Likok Pulo terus mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.
Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Syeh Bit, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Montasik, Nazariana, S.Pd juga berharap Likok Pulo sebagai tari tradisi yang dimiliki Aceh Besar dapat terus eksis dan diketahui masyarakat luas, terlebih karena tari ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2016.
Beliau sangat mengapresiasi kegiatan Kenduri Aceh Rayeuk yang telah memberikan ruang bagi tari Likok Pulo dalam sesi workshop dan berharap kegiatan seperti ini tidak terhenti hanya disini.
Diakhir sesi workshop dan menutup seluruh rangkaian kegiatan, Prasika Dewi Nugra, S.Sn., M.Sn (Pelaksana Program) Kenduri Aceh Rayeuk berterima kasih atas sinergi yang telah dilakukan oleh banyak pihak dalam mensukseskan Kenduri Aceh Rayeuk I serta berharap kedepannya akan ada Kenduri Aceh Rayeuk II, III, IV dan seterusnya. “Ekspektasi terhadap terselenggaranya kegiatan ini telah terpenuhi” pungkasnya.