fbpx

Dorong Lahirnya Trainer Moderasi Beragama, 11 Dosen PTKI Aceh Ikuti ToT di UIN Palembang

PALEMBANG,KABARDAILY.COM  –  Akademisi PTKI asal Aceh, menjadi peserta pada pelatihan (Training of Trainers/TOT) Moderasi Beragama di Palembang.
Kegiatan tanggal 11-17 Desember 2023 di Hotel Whyndam Palembang.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh kemenag pusat, diikuti oleh 30 peserta yang semuanya akademisi dari berbagai Perguruan Tinggi Agama lslam di Indonesia.
Peserta dari Provinsi Aceh, yakni Muazzinah, Ketua Program Studi Ilmu Agama Islam (IAN), Dr. Saifullah sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG), Dr.Yusra Jamali sebagai Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) di UIN Ar Raniry Banda Aceh.

Selain itu, tokoh-tokoh penting yang turut serta dari Aceh antara lain: Dr. Iskandar sebagai Wakil Rektor I IAIN Lhokseumawe, Harli Selian, M.Ag sebagai Ketua STIT Babussalam Aceh Tenggara Dr. Fakhrul Rijal sebagai Wakil Ketua I STIS NU Aceh, , Muhammad Roni sebagai Dosen IAIN Langsa, Dr. T. Wildan sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa, Dr. Murni Dosen STAI Tgk. Chiek Pante Kulu, Dr. Deni Mulyadi sebagai Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) STIS Ummul Ayman, dan Dr. Amiruddin sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IAI Al-Aziziyah.

Kegiatan TOT Moderasi Beragama ini memiliki signifikansi penting dalam mewujudkan pemahaman bersama bahwa moderasi beragama bukanlah tentang memoderasi agama, melainkan tentang cara beragama yang sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Dalam konteks saat ini, di mana terdapat seringkali insiden intoleransi dan potensi perpecahan, kehadiran moderasi beragama menjadi krusial untuk mencegahnya secara bersama-sama.

Indikator keberhasilan moderasi beragama yang ditekankan dalam kegiatan ini melibatkan komitmen terhadap kebangsaan, toleransi, penolakan terhadap kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi budaya lokal. Semua peserta diharapkan dapat merespons tantangan-tantangan tersebut dengan mempraktikkan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membentuk masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif.